Diberdayakan oleh Blogger.

motivasi kisah si induk bebek


Waktu itu disaat para hewan hidup rukun seperti manusia …
Suatu ketika seekor induk bebek duduk di peternakan. Seekor ayam jago datang menghampirinya dan berkata, “Oh induk bebek yang baik hati maukah menolongku membersihkan bulu-buluku yang kotor ?”
“Baiklah, mari kusikat dan kubersihkan bulu-bulumu wahai paman Ayam ” jawab induk bebek ” Terima kasih, kau baik sekali” Ayam jago sangat senang.
Tak lama setelah induk bebek selesai membersihkan bulu-bulu paman ayam, datanglah seekor Keledai dan berkata kepada induk bebek, “Oh induk bebek cintaku, maukah menolongku membawakan kantong2 ini…berat sekali, aku tak kuat membawanya sendiri”
“Baiklah mari ku bantu membawakannya untukmu” jawab induk bebek “Terima kasih, kau baik sekali” Nona Keledai sangat senang.
Kemudian datanglah lagi seekor kucing kepada induk bebek dan berkata, “Oh induk bebek, aku mengotori lantai rumah majikanku. Maukah kau menolongku membersihkannya?”
“Aku lelah, tapi baiklah…aku akan menolongmu membersihkan lantai rumah majikanmu” jawab induk bebek “Terima kasih, kau baik sekali, aku akan mengingat kebaikanmu”. Pak Kucing senang sekali sambil tersenyum ramah.
“Induk bebek…kemarilah…maukah menolongku?” Nona sapi tampak kebingungan. “Ada apa nona sapi?” induk bebek bertanya, “Kau kelihatan begitu bingung”.
“Lonceng kecil di leherku tidak mau berbunyi…maukah kau melihat dan memperbaikinya?”, “Oh tentu…tenanglah sebentar, aku akan menolongmu” jawab induk bebek.
“Terima kasih, kau baik sekali kawan” sekarang aku dapat berjalan lagi dengan nyaman. Nona sapi senang sambil tersenyum malu – malu.
” benar -benar hari yang sangat melelahkan…aku menghabiskan waktu untuk melakukan pekerjaan ini dan itu, tapi aku senang dapat membantu kawan – kawanku” . Induk bebek beristirahat karena hari sudah sangat malam.
Keesokan harinya, dipagi yang cerah..induk bebek pergi ke ladang gandum. Di pinggir lumbung Ia bertemu dengan Ayam jago.
“Selamat pagi Ayam jago, aku hendak ke ladang gandum…maukah kau membantuku memotong gandum?” induk bebek bertanya. “Oh aku sedang sibuk sekali induk bebek” jawab paman Ayam sambil menyisir bulu –bulunya yang indah.
“Ya…,baiklah kalau begitu biar ku potong sendiri gandum – gandum ini”.
Setelah memotong gandum, induk bebek pergi memetik apel. Di Bawah pohon apel, Nona Keledai sedang duduk bercermin.
“Selamat pagi Nona Keledai, aku hendak memetik apel, maukah kau membantuku mengumpulkannya? induk bebek bertanya. “Oh maaf induk bebek, aku sedang terburu-buru…aku harus pergi sekarang “, jawab Nona keledai sambil membereskan peralatan kosmetiknya yang berceceran.
“Ya…,baiklah kalau begitu biar kupetik dan kukumpulkan sendiri apel -apel itu nanti”. Induk bebek bekerja sendiri.
Sepulangnya dari memetik apel, induk bebek pergi ke gudang mengambil sekantong gula, sekantong tepung, sebotol sirup, sepuluh butir telur dan dua bongkah besar mentega. Di depan pintu gudang ia bertemu dengan Pak Kucing dan induk bebek bertanya, ” Pak Kucing maukah membantuku membawakan barang-barang ini ke dapur bersamaku?”. “Oh aku tidak sempat induk bebek, banyak pekerjaan yang harus kulakukan” jawab Pak Kucing sambil menjilati tangannya.
“Ya…,baiklah kalau begitu biar kubawa sendiri barang-barang ini ke dapur” jawab induk bebek masgul.
Dan sesampainya di dapur, induk bebek harus mengeluarkan sekarung besar batu bara. Tapi untunglah, Nona sapi ada di dekat sana.
“Hai Nona Sapi, kemarilah sebentar. Maukah kau menolongku mengeluarkan sekarung batu bara ini?” pinta induk bebek. “Oh induk bebek, kotor sekali karung itu…lagipula aku ada janji dengan paman Ayam, Nona Keledai dan Pak Kucing” jawab Nona Sapi.
“Ya…,baiklah kalau begitu biar kuangkat sendiri karung batubara ini” jawab induk bebek.
Sesudah itu mulailah induk bebek membuat kue tart apel yang besar dan enak, karena semua bahan yang dia butuhkan sudah lengkap. Kue itu kemudian ditaruh di pinggir jendela dapur.
“Oh..oh apakah kalian juga menciumnya, harum sekali…ini pasti kue apel yang sangat enak” kata Pak Kucing. “Tentu,tentu kami juga dapat menciumnya….ayo kita cari darimana asalnya” jawab Ayam jago, Nona Keledai dan Nona Sapi.
Di depan jendela, induk bebek sudah bersiap-siap menikmati kue tart apelnya ketika kawan – kawannya datang dan berkata, “Induk bebek, maukah kau membagi kue tart apelmu kepada kami, enak sekali kelihatannya” kata mereka.
“Oh…aku membuatnya seorang diri dan kalian tidak mau membantuku, jadi akupun akan memakannya seorang diri” kata induk bebek. Mendengar itu, Ayam jago, Nona Keledai, Pak Kucing dan Nona Sapi tampak kecewa dan malu.
Induk bebek lalu berkata,” Tapi karena kalian adalah kawan-kawanku, aku akan memberikan kue tart apel ini juga kepada kalian”. Akhirnya merekapun makan bersama dengan bahagia
Sifat manusia terkadang seperti nona keledai, nona sapi dll, membutuhkan disaat mereka dalam keadaan susah saja, tetapi di saat teman dalam kesusahan mereka tidak peduli. Apakah Anda masih seperti nona keledai, nona sapi, pak kucing dan ayam??

motivasi rumah orang bijak dan rumah orang bebal


Pada suatu hari, ada dua orang yang baru mendapatkan uang untuk membangun rumah. Dengan segera, keduanya pun mencari lahan untuk membangun. Orang yang pertama adalah orang yang bijak dan ia membeli lahan di atas batu karang. Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk membangun rumahnya. Orang yang kedua adalah orang yang bebal dan ia membeli lahan di atas pasir. Dengan waktu cepat, ia sudah selesai membangun rumahnya.
Si orang bebal pun melintasi lahan orang bijak dimana ia masih bersusah payah membangun rumahnya. Kata si orang bebal kepada orang bijak, “Betapa bodohnya kamu, membangun rumah di atas batu karang. Lihat, sampai sekarang kamu belum selesai membangunnya.” Si orang bijak tidak berkata apa-apa dan terus membangun.
Beberapa tahun kemudian, rumah orang bijak pun selesai dibangun. Rumah itu berdiri dengan kokoh di atas fondasi batu karang. Tak lama setelah itu, datanglah hujan badai yang besar dengan angin yang berhembus dengan kencang dan menghantam rumah tersebut. Tetapi rumah si orang bijak tetap berdiri dengan kokoh karena dibangun di atas fondasi batu karang yang kuat.
Hujan angin badai yang sama pun menghantam rumah orang bebal di atas pasir dan karena fondasinya yang kurang kuat di atas pasir, maka rumah itu pun segera runtuh dan si orang bebal kehilangan seluruh rumah dan harta bendanya.
Si orang bebal pun menyesali kegabahannya dalam membangun rumah. Ia berkata, “Seaindainya aku tidak terburu-buru dan gegabah dalam membangun rumah, mungkin rumahku masih berdiri kokoh seperti rumah si orang bijak di atas batu karang.”
Oleh karena itu, jangan terburu-buru dan gegabah dalam merencanakan sesuatu. Apapun yang dibangun dengan fondasi yang kuat akan bisa bertahan melawan berbagai macam kesusahan

motivasi kisah anak pemimpi dan madu


Pada suatu hari, ada seorang bocah lelaki yang mempunyai madu sebakul banyaknya. Karena ia anak yang malas, ia menyimpan madu di dekat tempat tidurnya. Orang tuanya sudah meminta agar ia segera menjual madu tersebut, tetapi ia terlalu malas untuk meninggalkan kamarnya.
Di sore hari, angin berhembus perlahan ke dalam kamar, dan ia pun mulai mengantuk. Walaupun ia tahu ia harus pergi menjual madu, ia memutuskan untuk tidur terlebih dahulu. Ia pun memejamkan mata dan mulai bermimpi. Di dalam mimpinya, ia telah menjual madunya dan mendapatkan uang yang banyak. Dengan uang itu, ia pergi bersenang-senang dengan teman-temannya, berpesta dan bersuka ria.
Di dalam mimpinya, ia dan teman-temannya mengadakan pesta dansa. Ada musik yang indah mengalir dan mereka pun berdansa ceria. Si Bocah yang malas ini menari dengan begitu seru dalam mimpinya, dan secara tidak sadar kakinya pun bergerak-gerak di atas tempat tidur, seakan-akan ia benar-benar berdansa.
Karena di dalam mimpi, ia menari dengan begitu seru, kakinya pun bergerak dan menendang bakul madu yang ada di samping tempat tidurnya. Bakul itu jatuh ke lantai dan pecah, membangunkan si Bocah. Ia dengan segera melihat ke bawah dan melihat madunya sudah tumpah di atas lantai dan tidak bisa berguna lagi. Maka menangislah ia karena berarti ia tidak bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan madu tersebut.
Kita tidak boleh bermalas-malasan dan bermimpi saja. Karena untuk mencapai semua impian itu hanya dengan bekerja keras dan fokus pada bagian kita atau pekerjaan yang kita jalani.
Salam Sukses!!

motivasi mengenali orang lain


Setiap kali Winda memperhatikan Sofi rekan kerjanya yang baru dua bulan bekerja, dia merasa heran. Meskipun masih baru, tapi Sofi ramah. Dalam waktu singkat, Sofi sudah mengenal semua orang. Dia hapal nama 12 satpam. Winda sendiri tidak hapal semua, paling banyak hanya enam nama yang dia ingat. Tapi Sofi lain, setiap pagi, begitu sampai di kantor, dia selalu menyapa para satpam sambil menyebut nama mereka dengan akrab. Bahkan Sofi tahu kalau ada yang istrinya sedang sakit, atau yang anaknya baru masuk sekolah dasar, atau yang baru kembali dari berlibur ke kampung halamannya di Lumajang karena menengok neneknya.
Winda semakin tertarik untuk mengamati Sofi. Bagi Winda, yang sudah tiga tahun bekerja, belum pernah ada karyawan yang seperti Sofi. Suatu pagi, Sofi baru saja tiba di kantor ketika kebetulan berpapasan dengan Rusdi, Presiden Direktur, yang juga baru tiba. Dengan sopan Sofi tersenyum dan mengucapkan selamat pagi. Kebetulan Winda sedang berada di dekat mereka.
Pak Rusdi juga tersenyum dan menjawab selamat pagi. Sofi langsung bertanya apakah kaki beliau yang terkilir minggu lalu sudah membaik. Sambil tertawa pak Rusdi menjawab bahwa kakinya sudah sembuh, tapi masih belum bisa untuk main bola.
Winda ikut tertawa mendengar jawaban beliau. Dalam hati kecilnya, dia merasa malu sendiri. Dia sendiri sudah lupa bahwa pak Rusdi minggu lalu terkilir kakinya. Tapi ternyata Sofi masih ingat. Malah, Sofi berani bertanya mengenai kondisi kaki beliau. Winda merasa, seandainya dia ingat pun, belum tentu dia berani menanyakan hal itu secara langsung.
Minggu lalu Sofi terpeleset ketika turun dari kendaraan umum. Terkilir sih tidak, hanya lecet sedikit tergores aspal. Sesampainya di kantor semua orang menanyakan kakinya yang tampak kecoklatan karena diberi obat antiseptik. Mendengar cerita Sofi, semua orang menunjukkan perasaan kesal kepada sopir kendaraan umum itu karena sudah langsung jalan ketika Sofi sedang turun, akibatnya dia terpeleset.
Para satpam menunjukkan rasa prihatin terhadap kecelakaan yang dialami Sofi. Bahkan, waktu kembali dari makan siang dan berpapasan dengan Pak Rusdi, beliaupun menanyakan kaki Sofi.
Dari sini, Winda bisa melihat dan merasakan bahwa semua orang menjadi akrab dan memberikan perhatian kepada Sofi, karena Sofi terlebih dahulu memberikan perhatian yang tulus kepada orang lain. Sofi tidak mencari muka. Pertanyaan Sofi mengenai anak satpam yang sakit sama tulusnya dengan pertanyaannya mengenai kaki pak Rusdi yang terkilir. Sofi membuat semua orang merasa penting.
Suatu hari Winda sengaja mendatangi Sofi untuk bercakap-cakap. Winda menanyakan pada Sofi mengapa dia bisa mengingat semua nama karyawan lainnya. Mengapa Sofi bisa mengingat keadaan keluarga mereka, siapa yang istrinya sakit, siapa yang anaknya baru disunat, siapa yang sudah tidak masuk kerja dua hari, dan sebagainya. Sofi sendiri bingung ketika ditanya begitu.
Selama ini Sofi hanya bertindak spontan. Tanpa disadarinya dia membuat semua orang merasa diri mereka penting. Sofi merasa tidak pernah dengan sengaja mengingat nama semua orang, atau mengingat keadaan istri dan anak-anak mereka.
Spontan
Dia mengaku bahwa semua pertanyaannya tentang istri dan anak mereka itu muncul dengan sendirinya pada saat berhadapan dengan orang yang bersangkutan. Seperti ketika berhadapan dengan Pak Rusdi, Sofi secara spontan ingat tentang kaki beliau yang terkilir sehingga dengan spontan juga dia menanyakan hal itu.
Winda melihat bahwa Sofi tidak bohong. Berhari-hari dia mengamati Sofi. Pada saat masuk kantor, saat makan siang, saat bekerja dan saat selesai kerja. Akhirnya Winda menemukan satu kesimpulan yang diyakininya pasti benar.
Sofi mudah mengingat nama orang lain karena dia benar-benar memperhatikan mereka secara tulus. Sofi selalu sibuk bekerja, tapi pada saat berkenalan dengan seseorang, Sofi benar-benar mendengarkan siapa nama mereka.
Ketika tanpa sengaja dia mendengar ada yang istrinya sakit, Sofi benar-benar ikut merasa sedih mendengarnya. Sehingga ketika bertemu dengan orang itu, Sofi secara spontan menanyakan istrinya. Bukan sekadar basa-basi.
Winda sadar bahwa ternyata sikap Sofi didasari dari hati yang tulus. Tapi Winda penasaran, masak sih dia tidak bisa bersikap seperti Sofi? Tentu saja dengan caranya sendiri, karena dia ingin bersikap tulus, bukan sekadar meniru Sofi.
Winda mulai membuat buku catatan. Dia mulai dengan mendaftar semua nama karyawan di kantor. Di rumah, dia membaca ulang dan menghapalkannya. Tak terasa, seminggu kemudian dia merasa lebih memperhatikan orang lain.
Karena takut lupa, Winda seringkali menuliskan kejadian-kejadian penting yang dialami orang lain. Tapi, ketika dia merasa telah mulai tumbuh minat untuk lebih mengenal orang lain, maka tanpa sengaja, ternyata memang lebih mudah mengingat hal-hal yang menimpa mereka. Sofi benar. Winda hanya tinggal menumbuhkan minat untuk memperhatikan orang lain, maka keramahan dan perhatian akan timbul dengan sendirinya. Make friends and know your friends!

kisah seekor monyet


Seekor anak monyet bersiap-siap hendak melakukan perjalanan jauh. Ia merasa sudah bosan dengan hutan tempat hidupnya sekarang. Ia mendengar bahwa di bagian lain dunia ini ada tempat yang disebut “hutan” di mana ia berpikir akan mendapatkan tempat yang lebih “baik”. “Aku akan mencari kehidupan yang lebih baik!” katanya. Orangtua si Monyet, meskipun bersedih, melepaskan kepergiannya. “Biarlah ia belajar untuk kehidupannya sendiri,” kata sang Ayah kepada sang Ibu dengan bijak.
Maka pergilah si Anak Monyet itu mencari “hutan” yang ia gambarkan sebagai tempat hidup kau Monyet yang lebih baik. Sementara kedua orangtuanya tetap tinggal di hutan itu. Waktu terus berlalu, sampai suatu ketika, si Anak Monyet itu secara mengejutkan kembali ke orangtuanya. Tentu kedatangan anak semata wayang itu disambut gembira orangtuanya.
Sambil berpelukan, si Anak Monyet berkata, “Ayah, Ibu, aku tidak menemukan hutan seperti yang aku angan-angankan. Semua binatang yang aku temui selalu keheranan setiap aku menceritakan bahwa aku akan bergi ke sebuah tempat yang lebih baik bagi semua binatang yang bernama hutan.” “Malah, mereka mentertawakanku.” sambungnya sedih. Sang Ayah dan Ibu hanya tersenyum mendengarkan si Anak Monyet itu. “Sampai aku bertemu dengan Gajah yang bijaksana,” lanjutnya, “Ia mengatakan bahwa sebenarnya apa yang aku cari dan sebut sebagai hutan itu adalah hutan yang kita tinggali ini!. Kamu sudah mendapatkan dan tinggal di m hutan itu!” Benar, anakku. Kadang-kadang kita memang berpikir tentang hal-hal yang
jauh, padahal apa yang dimaksud itu sebenarnya sudah ada di depan mata.”
Kita semua adalah si Anak Monyet itu. Hal-hal sederhana, hal-hal ada di sekitar kita tidak kita perhatikan. Justru kita melihat hal yang “jauh-jauh” yang pada dasarnya sudah di depan mata. Kita gelisah dengan karir pekerjaan, kita gelisah dengan sekolah anak-anak, kita gelisah dengan segala
rencana kehidupan kita. Padahal, yang pekerjaan kita sekarang adalah bagian dari karir kita. Padahal, anak-anak kita bersekolah sekarang adalah bagian dari proses pendidikan mereka dan hidup yang kita jalani adalah bagian dari rangkaian kehidupan kita ke masa yang akan datang.
Tanpa mengecilkan arti masa depan dan sesuatu yang lebih baik, ada baiknya apabila kita fokus dengan apa yang ada di depan mata, apa yang kita kerjakan sekarang, karena hal ini akan berpengaruh terhadap masa depan Anda. Dia memandangku dan berkata, “Kamu belajar dengan cepat, tapi jawabanmu masih salah karena banyak orang yang buta.”
Gagal lagi, aku meneruskan usahaku mencari jawaban baru dan dari tahun ke tahun, Ibu terus bertanya padaku beberapa kali dan jawaban dia selalu, “Bukan. Tapi, kamu makin pandai dari tahun ke tahun, anakku.”
Akhirnya tahun lalu, kakekku meninggal. Semua keluarga sedih. Semua menangis. Bahkan, ayahku menangis. Aku sangat ingat itu karena itulah saat kedua kalinya aku melihatnya menangis. Ibuku memandangku ketika tiba giliranku untuk mengucapkan selamat tinggal pada kakek.
Dia bertanya padaku, “Apakah kamu sudah tahu apa bagian tubuh yang paling penting, sayang?”
Aku terkejut ketika Ibu bertanya pada saat seperti ini. Aku sering berpikir, ini hanyalah permainan antara Ibu dan aku.
Ibu melihat kebingungan di wajahku dan memberitahuku, “Pertanyaan ini penting. Ini akan menunjukkan padamu apakah kamu sudah benar- benar”hidup”. Untuk semua bagian tubuh yang kamu beritahu padaku dulu, aku selalu berkata kamu salah dan aku telah memberitahukan kamu kenapa. Tapi, hari ini adalah hari di mana kamu harus belajar pelajaran yang sangat penting.”
Dia memandangku dengan wajah keibuan. Aku melihat matanya penuh dengan air mata. Dia berkata, “Sayangku, bagian tubuh yang paling penting adalah bahumu.” Aku bertanya, “Apakah karena fungsinya untuk menahan kepala?” Ibu
membalas, “Bukan, tapi karena bahu dapat menahan kepala seorang teman atau orang yang kamu sayangin ketika mereka menangis. Kadang-kadang dalam hidup ini, semua orang perlu bahu untuk menangis. Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang dan teman-teman agar kamu selalu punya bahu untuk menangis kapan pun kamu membutuhkannya.”
Akhirnya, aku tahu, bagian tubuh yang paling penting adalah tidak menjadi orang yang mementingkan diri sendiri. Tapi, simpati terhadap penderitaan yang dialamin oleh orang lain. Orang akan melupakan apa yang kamu katakan… Orang akan melupakan apa yang kamu lakukan… Tapi, orang TIDAK akan pernah lupa bagaimana kamu membuat mereka berarti.
“Masa depan Anda, karir Anda, serta kehidupan Anda adalah yang Anda kerjakan hari ini.”

motivasi si tukang kayu


Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan kontruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut kepada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.
Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada si tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk miliknya.
Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia Cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya.
Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri karirnya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.
Ketika pemilik perusahan itu datang melihat rumah yang dimintainya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu“ katanya ”hadiah dari kami”. Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesal. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.
Itulah yang terjadi dalam kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan, kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri. Seandainya kita menyadari sejak semula, kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.
Renungkanlah rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan.
Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. Hidup kita esok adalah akibat dari sikap dan pilihan yang kita perbuat di hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan

kesalahpahaman tentang kesuksesan


Kesalahpahaman 1
Beberapa orang tidak bisa sukses karena latar belakang, pendidikan, dan lain-lain.
Padahal, setiap orang dapat meraih keberhasilan.
Ini hanya bagaimana mereka menginginkannya, kemudian melakukan sesuatu untuk mencapainya.
Kesalahpahaman 2
Orang-orang yang sukses tidak melakukan kesalahan.
Padahal, orang-orang sukses itu justru melakukan kesalahan sebagaimana kita semua pernah lakukan Namun, mereka tidak melakukan kesalahan itu untuk kedua kalinya.
Kesalahpahaman 3
Agar sukses, kita harus bekerja lebih dari 60 jam (70, 80, 90…) seminggu.
Padahal, persoalannya bukan terletak pada lamanya anda bekerja.
Tetapi bagaimana anda dapat melakukan sesuatu yang benar.
Kesalahpahaman 4
Anda hanya bisa sukses bila bermain sesuatu dengan aturan.
Padahal, siapakah yang membuat aturan itu? Setiap situasi membutuhkan cara yang berbeda. Kadang-kadang kita memang harus mengikuti aturan, tetapi di saat lain andalah yang membuat aturan itu.
Kesalahpahaman 5
Jika anda selalu meminta bantuan, anda tidak sukses.
Padahal, sukses jarang sekali terjadi di saat-saat vakum.
Justru, dengan mengakui dan menghargai bantuan orang lain dapat membantu keberhasilan anda. Dan, sesungguhnya ada banyak sekali orang semacam itu.
Kesalahpahaman 6
Diperlukan banyak keberuntungan untuk sukses.
Padahal, hanya dibutuhkan sedikit keberuntungan.
Namun, diperlukan banyak kerja keras, kecerdasan, pengetahuan, dan penerapan.
Kesalahpahaman 7
Sukses adalah bila anda mendapatkan banyak uang.
Padahal, uang hanya satu saja dari begitu banyak keuntungan yang diberikan oleh kesuksesan. Uang pun bukan jaminan kesuksesan anda.
Kesalahpahaman 8
Sukses adalah bila semua orang mengakuinya.
Padahal, anda mungkin dapat meraih lebih banyak orang dan pengakuan dari orang lain atas apa yang anda lakukan. Tetapi, meskipun hanya anda sendiri yang mengetahuinya, anda tetaplah sukses.
Kesalahpahaman 9
Sukses adalah tujuan.
Padahal, sukses lebih dari sekedar anda bisa meraih tujuan dan goal anda.
Katakan bahwa anda menginginkan keberhasilan, maka ajukan pertanyaan “atas hal apa?”
Kesalahpahaman 10
Saya sukses bila kesulitan saya berakhir.
Padahal, anda mungkin sukses, tapi anda bukan Tuhan.
Anda tetap harus melalui jalan yang naik turun sebagaimana anda alami di masa-masa lalu. Nikmati saja apa yang telah anda raih dan hidup setiap hari sebagaimana adanya.
(diadaptasi dari “The Top 10 Misconceptions About Success”, Jim M. Allen.
CoachJim.com)

motivasi kisah sang professor dan si nelayan


Suatu hari bertemulah dua orang sahabat lama di kampung pesisir sebuah pantai. Keduanya dulu sahabat dibangku SD dan SMP. Atas perjalanan sang waktu dan kesempatan maka selepas dari SMP maka mereka menjalani kehidupan masing-masing, yang satu pergi merantau ke kota untuk meneruskan jenjang pendidikannya hingga menjadi Professor dan satunya tetap tinggal di kampung nelayan menjalani kehidupan menjadi nelayan sejati.
Rentang waktu beberapa puluh tahun maka suatu hari Sang Professor pulang kampung mengunjungi sanak-saudara dan keluarga beserta teman-teman lamanya.
Bertemulah kedua sahabat itu dan kemudian saling melepas kangen. Sebagai bentuk reuni mereka maka teman yang berprofesi sebagai nelayan mengajak temannya yakni Sang Professor untuk naik perahu kecil memancing ikan ke tengah lautan.
Dalam perjalanan ke tengah laut terjadilah dialog yang menarik antara dua kawan lama ini.
“Apa kamu bisa bebahasa inggris?”, tanya sang professor kepada si nelayan.
“Wah, terus terang saja saya tidak sempat belajar bahasa Inggris karena aku hanya belajar sampai SMP dan kemudian menjadi nelayan setiap pagi & sore.” jawab si nelayan dengan ringan dan sedikit malu-malu.
“Rugi sekali kamu tidak bisa bahasa Inggris, dengan bahasa Inggris kamu bisa mempelajari aneka ilmu, berkeliling dunia, merantau dan bisa menjadikan kamu kaya raya. Sebaliknya jika kamu tidak bisa bahasa Inggris berarti kamu sudah kehilangan 50% hidupmu”, saut sang professor dengan nada yang mulai menampakkan keunggulan & kesombongannya.
Kemudian professor bertanya lagi, “Kalau ilmu matematika kamu bisa tidak?”.
Dengan malu yang makin besar, maka suara lirih sang nelayan menjawab parau, “Apalagi ilmu matematika, kamu tentu tahu sendiri lah dengan bekal aku cuma lulusan SMP pasti tidak tahu banyak tentang Matematika”.
Jawaban si nelayan menjadikan sang professor makin besar kepala dan merasa lebih dari sahabat lamanya.
Tiba ditengah laut tiba-tiba cuaca berubah menjadi mendung, dan ombak hujan bercampur angin lebat menerpa perahu kecil kedua sahabat tersebut.
Melihat kondisi ini sang professor menjadi sangat ketakutan dan memegang erat-erat tepian perahu.
“Tenang saja kawan, ombak ini insya allah tidak akan membinasakan kita. Ini biasa terjadi kalau cuaca seperti ini”, celetuk si nelayan memberikan penerangan kepada sang professor.
“Kita tidak usah takut. Jika ombak menghempaskan perahu ini maka kita tinggal berenang beberapa ratus meter dari sini, maka kita akan sampai ke daratan pantai”, tambah si nelayan.
Mendengar ucapan itu maka makin takutlah sang professor dan mendekap erat si nelayan.
Sang professor kemudian berkata, “Justru karena saya tidak bisa berenang maka saya takut jika perahu ini terbalik dan ombak menghempasakan kita di tengah laut”, berkata dengan penuh ketakutan.
“Wah percuma kamu jika jadi professor tidak bisa berenang, kalau tidak bisa bahasa Inggris & Matematika tadi kamu katakan akan kehilangan 50% hidupmu, tapi jika saat ini kamu tidak bisa berenang maka kamu akan kehilangan 100% hidupmu”.
Kesimpulan :
1.Jika kita mempunyai kelebihan maka kita tidak boleh mencela dan menghina kekurangan orang lain karena bisa jadi kita banyak kelebihan disisi yang lain tapi banyak juga kekurangan disisi yang lainnya.
2.Hiduplah saling mengisi agar kehidupan ini menjadi saling melengkapi dan semakin indah.

kisah tiga orang tuli dan guru bisu


Pada suatu ketika, hiduplah seorang penggembala miskin. Setiap hari ia menggiring domba-dombanya ke bukit mencari rumput segar. Dari sana ia memandangi desa tempat ia tinggal bersama keluarganya. Ia tuli, tetapi itu tak jadi masalah baginya.
Suatu hari istrinya lupa mengirim bungkusan makan siangnya; juga tidak menyuruh anak mereka untuk membawakannya. Sampai tengah hari kiriman itu tidak datang juga. Si penggembala itu berpikir, “Aku akan pulang dan mengambilnya. Aku tidak dapat berdiam di sini sepanjang hari tanpa sepotong makanan.” Namun ia tidak dapat meninggalkan domba-dombanya. Tiba-tiba ia memperhatikan seorang pemotong rumput di tepi bukit. Ia menghampirinya dan berkata, “Saudaraku, tolong jaga domba-dombaku ini dan awasi jangan sampai tersesat atau berkeliaran. Aku akan kembali ke desa karena istriku begitu bodoh lupa mengirim makan siangku.”
Ternyata pemotong rumput itu juga tuli. Ia tidak mendengar satu kata pun yang diucapkan, dan sama sekali salah paham terhadap maksud si penggembala.
Katanya, “Mengapa aku harus memberi rumput untuk ternakmu? Sedangkan aku sendiri memiliki seekor sapi dan dua ekor kambing di rumah. Tidakkah kau lihat, aku ini harus pergi jauh demi mencari rumput bagi ternak-ternakku.
Tidak, tinggalkan aku. Aku tidak ada urusan dengan orang sepertimu yang hanya ingin enaknya sendiri mengambil milikku yang cuma sedikit ini.” Ia menggerakkan tangannya dan tertawa kasar.
Si penggembala tidak mendengar apa yang dikatakan oleh si pemotong rumput.
Katanya, “Oh, terima kasih kawan, atas kebaikkan dan kesediaanmu. Aku akan segera kembali. Semoga keselamatan dan berkah tercurah atas dirimu. Engkau telah meringankan bebanku.” Ia segera berlari ke desa menuju gubuknya yang sederhana. Di sana ia mendapati istrinya sakit demam dan sedang dirawat oleh para istri tetangga.
Kemudian, si penggembala itu mengambil bungkus makanan dan berlari kembali ke bukit. Ia menghitung domba-dombanya dengan cermat. Semuanya masih lengkap seperti semula. Ia lalu melihat si pemotong rumput masih sibuk memotong rumput segar. Si penggembala ini berkata pada dirinya sendiri, “Ah, betapa luar biasa pribadi si pemotong rumput ini. Benar-benar dapat dipercaya. Ia sudah menjaga domba-dombaku agar tidak terpencar bahkan tidak mengharapkan terima kasih dariku. Aku akan memberinya domba pincang ini. Sebenarnya domba pincang ini akan kusembelih sendiri, namun biarlah aku berikan pada si pemotong rumput itu agar bisa jadi makan malam yang lezat bagi keluargnya.
Ia pun memanggul domba pincang yang dimaksud di atas bahunya, menuruni bukit dan berteriak pada si pemotong rumput, “Wahai saudaraku!, ini hadiah dariku, karena engkau telah menjaga domba-dombaku selama aku pergi. Istriku yang malang menderita demam, itulah mengapa ia tidak mengirimkan aku makan siang.
Pangganglah domba ini untuk makan malammu nanti malam; lihat domba ini kakinya pincang dan memang akan aku sembelih!”
Tetapi disisi lain, si pemotong rumput tidak mendengar kata-katanya dan berteriak marah, “Penggembala busuk! Aku tidak tahu apapun yang terjadi selama kau pergi. Jadi jangan salahkan aku atas kaki pincang dombamu! Sedari tadi aku sibuk memotong rumput, dan tidak tahu mengapa hal itu terjadi!
Pergilah, atau aku akan memukulmu!”
Si penggembala itu amat heran melihat sikap marah si pemotong rumput, tetapi ia tidak dapat mendengarkan apa yang dikatakannya. Tiba-tiba ada seorang melintas di antara mereka dengan menunggang seekor kuda yang bagus. Si penggembala menghentikan si penunggang kuda itu dan berkata, “Tuan penunggang kuda yang mulia, aku mohon katakan padaku apa yang diucapkan oleh pemotong rumput itu. Aku ini tuli, dan tidak tahu mengapa ia menolak pemberianku berupa seekor domba ini, malah marah-marah seperti itu.”
Si penggembala dan si pemotong rumput mulai saling berteriak pada si penunggang kuda untuk menjelaskan kemauannya masing-masing. Si penunggang kuda itu turun dan menghampiri mereka. Ternyata penunggang kuda itu pun sama tulinya. Ia tidak mendengar apa-apa yang kedua orang itu katakan. Justru, ia ini sedang tersesat dan hendak bertanya dimana dirinya saat ini. Tetapi ketika melihat sikap keras dan mengancam dari ke dua orang itu, akhirnya ia berkata, “Benar, benar, saudara. Aku telah mencuri kuda ini. Aku mengakui, tetapi aku tidak tahu kalau itu milik kalian. Maafkan aku, karena aku tidak dapat menahan diriku dan bertindak mencuri.”
“Aku tidak tahu apa-apa tentang pincangnya domba ini!” teriak pemotong rumput.
“Suruh ia mengatakan padaku mengapa pemotong rumput itu menolak pemberianku, ” desak si penggembala, “aku hanya ingin memberikannya sebagai penghargaan tanda terima kasihku.”
“Aku mengaku mengambil kuda. Aku akan kembalikan kuda ini. “kata penunggang kuda,” tapi aku tuli, dan tidak tahu siapa di antara kalian pemilik sesungguhnya kuda ini.”
Pada saat itu, dari kejauhan, tampak seorang guru tua berjalan. Si pemotong rumput lari menghampirinya, menarik jubah lusuhnya dan berkata, “Guru yang mulia, aku seorang tuli yang tidak mengerti ujung pangkal apa yang dibicarakan oleh kedua orang ini. Aku mohon kebijaksanaan anda, adili dan jelaskan apa yang mereka teriakkan.”
Namun, si Guru tua ini bisu dan tidak dapat menjawab, tapi ia mendatangi mereka dan memandangi ketiga orang tuli tersebut dengan penuh selidik.
Sekarang ketiga orang tuli itu menghentikan teriakan mereka. Guru itu memandangi sedemikian lama dan dengan tajam, satu per satu hingga ketiga orang itu merasa tidak enak. Matanya yang hitam berkilauan menusuk ke dalam mata mereka, mencari kebenaran tentang persoalan tersebut, mencoba mendapatkan petunjuk dari situasi itu.
Tetapi ketiga orang tuli itu mulai merasa takut kalau-kalau guru tua itu menyihir mereka atau mengendalikan kemauan mereka. Tiba-tiba si pencuri kuda meloncat ke atas kuda dan memacunya kencang-kencang. Begitu juga si penggembala, segera mengumpulkan ternaknya dan menggiringnya jauh ke atas bukit. Si pemotong rumput tidak berani menatap mata guru tua itu, lalu ia mengemasi rumputnya ke dalam kantong dan mengangkatnya ke atas bahu dan berjalan menuruni bukit pulang ke rumahnya.
Guru tua itu melanjutkan perjalanannya, berpikir sendiri bahwa kata-kata merupakan bentuk komunikasi yang tidak berguna, bahwa orang mungkin lebih baik tidak pernah mengucapkannya!

motivasi kuda berkacamata hitam


Jeko adalah kuda yang paling gagah di hutan. Tidak hanya gagah, ia pun kuat dan dapat berlari dengan cepat. Saking hebatnya, warga hutan yang lain memberikan gelar “Kuda Perkasa” padanya.
Sayangnya, perilaku jeko tidak sehebat kemampuannya. Karena merasa dirinya yang paling jago, ia menjadi sombong dan sering menganggap remeh orang binatang lain. Tabiat buruknya yang lain adalah selalu ingin dipuja. Itu sebabnya ia iri setengah mati terhadap jimbo.
Ya, Jimbo adalah kuda gemuk yang cenderung pendiam. Walaupun begitu, penghuni hutan lainnya senang kepadanya karena ia suka menolong dan ramah. Berbeda 180 derajat dengan Jeko.
Suatu hari Jeko pun mendatangi Jimbo yang sedang makan rumput di pinggir sungai.
“Hei Jimbo, ayo kita berlomba mengelilingi bukit timur itu”, tantang Jeko tanpa berbasa-basi. “Aku ingin tahu, siapa diantara kita yang paling hebat”.
Jimbo menoleh dengan santai ke arah Jeko
“Buat apa ah”, jawabnya, “Kan sudah jelas, kamulah kuda paling hebat di hutan ini. Aku jelas gak mungkin menang melawanmu.”
“Tidak peduli!”, tukas Jeko. Kasar. “Pokoknya aku ingin kita bertanding. Kalau tidak, aku akan hancurkan rumah kayu milik Bu william Berang-berang yang kamu buat untuknya bulan lalu.”
Jimbo tertegun. Ingatannya melayang ke Bu william. Badannya yang sudah tua. Bulu-bulunya yang mulai memutih. Tongkat penyangga jalannya.
“Baiklah”, ujarnya sambil mengangguk lirih. “Kapan kita bertanding?”
Jeko menjawab sambil tersenyum sinis, “Besok sore.”
Malamnya Jeko mulai membayangkan dirinya yang tengah berlari di bukit timur dengan gagah. Bulunya yang hitam berkilauan terkena cahaya matahari sunset. Kakinya yang kokoh menapak mantap di atas tanah bukit timur yang berbatuan menimbulkan suara yang keras.
Ketepok. Ketepok. Ketepok.
Mendadak ia terkikik. Ia membayangkan Jimbo yang gemuk berlari dengan terengah-engah menaiki bukit dan akhirnya tersungkur kecapekan.
“Kemenangan sudah jelas ada di tanganku.”, batin Jeko. “Apabila aku menang, penduduk hutan akan makin menyadari bahwa aku lah kuda terhebat di sini. Popularitasku pasti akan jauh melebihi Jimbo. Sekarang aku harus cari cara agar aku tampak keren di hadapan mereka saat masuk ke garis finish.”
Ia berpikir. Tiba-tiba ia teringat pada majalah mingguan “Beken” yang ia beli minggu lalu. Jeko pun mengambil majalah tersebut dari laci lemarinya dan mulai membuka lembar demi lembar. Sampai akhirnya…
“Ini dia!!!”, teriak Jeko sambil menunjukkan jarinya tangannya ke sebuah iklan tentang kacamata hitam. “Dengan ini aku pasti akan tambah cool di depan warga hutan”.
Keesokan harinya, Jeko menyempatkan diri untuk pergi ke mall dan membeli kacamata hitam yang paling mentereng. Setelah bersiap dengan menggunakan tapal kudanya yang berbalut emas, ia pun bergegas menuju ke bukit timur, tempat ia akan bertanding dengan Jimbo.
Sesampainya di sana, tampak Jimbo sedang berbincang riang dengan teman-temannya. Ada yoyo si Kura-Kura, poo si burung Nuri, dan bu william Berang-Berang. Warga hutan lainnya pun berjejer di sepanjang jalur, bersiap untuk menyaksikan lomba antara Jimbo dan Jeko.
“Ayo segera kita mulai”, kata Jeko sembari memakai kacamata hitamnya yang baru.
Jimbo memandang Jeko dengan wajah aneh. Perhatiannya tertuju pada kacamata hitam Jeko dan label harganya yang entah sengaja atau tidak, lupa dicopotnya.
Namun Jimbo tidak berkata apa-apa. Sebaliknya, ia meminta poo untuk membantu memasangkan kacamata kudanya yang sudah agak butut.
Kedua kuda itu pun bersiap di garis Start. Pak tigo Harimau yang bertugas sebagai penjaga garis melambai-lambaikan bendera putih di depan mereka. Dalam hitungan ketiga, ia menurunkan bendera dengan bersemangat sambil berteriak lantang, “Mulai!!!”
Jeko langsung melesat. Julukannya sebagai “Kuda Perkasa” memang bukan main-main. Dalam hitungan detik, ia sudah tidak tampak di balik bukit. Sebaliknya, Jimbo melaju dengan sambil menjaga kecepatan dan staminanya. Ia sadari bahwa dalam urusan keduanya, ia bukan tandingan Jeko, oleh karena itu ia harus berhati-hati dan tidak boleh gegabah.
Jeko yang jauh memimpin di depan tertawa lebar-lebar sambil terus memacu kecepatannya. Ia sudah tidak kuasa lagi membayangkan kemenangannya. Di hadapannya sudah tampak Bukit Curam, bukit terakhir dari deretan Bukit Timur.
Bukit Curam terkenal sebagai bukit paling berbahaya di daerah itu. Berbatu dan memiliki sudut tanjakan yang sempit. Siapa saja yang tidak berhati-hati pasti akan celaka. Di sisi lain, pemandangan dari atas Bukit Curam cukup indah. Dari sana terlihat jelas pemandangan hutan serta danau Leka yang luas dan banyak ikannya. Warga hutan sering berkumpul di danau tersebut, baik untuk mandi maupun sekedar untuk bersantai dan bersosialisasi.
Beberapa langkah menuruni Bukit Curam, perhatian Jeko terpecah. Di bawah, tampak Elena, kuda betina yang jadi incarannya sejak masa sekolah dulu, sedang mematut-matut tubuhnya di hamparan air danau yang jernih. Tidak lagi konsentrasi terhadap jalan di depannya, kaki kanan Jeko tanpa sengaja menabrak sebuah batu yang cukup besar.
Jeko oleng. Ia terjungkal dan menggelinding ke sisi kiri bukit sebelum akhirnya mencapai garis finish barunya di sebuah kubangan tepat di samping Elena yang melongo melihat adegan akrobat gratis.
Byurrrrr.
Sejurus kemudian, Elena tertawa terbahak-bahak. Tanpa mempedulikan Jeko yang kesakitan setelah terguling-guling di bukit berbatu. Tanpa mempedulikan wajah Jeko yang merah padam. Tanpa mempedulikan kacamata hitam Jeko yang patah. Tanpa mempedulikan perasaan Jeko yang bingung antara menahan sakit dengan menahan malu.
Saat ia mencoba untuk berdiri (dengan diiringi tawa elena yang masih berkesinambungan), terdengar sorak sorai warga hutan. Rupanya Jimbo telah tiba di garis finish. Agak terengah-engah, tapi setidaknya ia sampai ke tujuan dengan berlari, bukan dengan menggelinding.
Dari kejauhan, ia menatap Jeko (yang masih mencoba berdiri) dan Elena (yang masih terus tertawa). Jimbo juga suka pada Elena dan ia mungkin akan melakukan kesalahan yang sama seperti Jeko seandainya ia tidak menggunakan kacamata kudanya. Ya, kacamata itulah yang membantunya untuk tetap berkonsentrasi sepanjang lomba.
Jimbo mengangkat kaki kanannya, ingin berjalan ke arah Jeko. Tapi kawan-kawan dan penghuni hutan lainnya mulai mengerubunginya, sibuk memberinya selamat dan memintanya bercerita tentang perasaannya. Akhirnya Jimbo pun membatalkan niatnya untuk membantu Jeko.
“Semoga ia baik-baik saja”, gumamnya.
Kesimpulan :
Setiap orang mungkin membutuhkan kacamata kuda agar tetap fokus dengan apa yang harus dikerjakannya.

motivasi keluarga burung


Alkisah di suatu negeri burung, tinggallah bermacam-macam keluarga burung. Mulai dari yang kecil hingga yang besar. Mulai dari yang bersuara lembut hingga yang bersuara menggelegar. Mereka tinggal di suatu pulau nun jauh di balik bukit pegunungan.
Sebenarnya selain jenis burung masih ada hewan lain yang hidup di sana. Namun sesuai namanya negeri burung, yang berkuasa dari kelompok burung. Semua jenis burung ganas, seperti, burung pemakan bangkai, burung Kondor, burung elang dan rajawali adalah para penjaga yang bertugas melindungi dan menjaga keselamatan penghuni negeri burung.
Burung-burung kecil bersuara merdu, bertugas sebagai penghibur. Kicau mereka selalu terdengar sepanjang hari, selaras dengan desau angin dan gesekan daun. Burung-burung berbulu warna warni, pemberi keindahan.
Mereka bertugas bekeliling negri melebarkan sayapnya, agar warna-warni bulunya terlihat semua penghuni. Keindahan warnanya menimbulkan kegembiraan. Dan rasa gembira bisa menular bagai virus, sehingga semua penghuni merasa senang.
Pada suatu ketika, seekor induk elang tengah mengerami telur-telurnya. Setiap pagi elang jantan datang membawa makanan untuk induk elang.
Akhirnya, di satu pagi musim dingin telur-telur mulai menetas. Ada 3 anak elang yang nampak kuat berdiri. Dua anak elang hanya mampu mengeluarkan kepalanya dari cangkang telur harus berakhir dalam paruh sang ayah. Dengan tangkas, elang jantan mengoyak cangkang telur lalu mematuk-matuk calon anak yang tak jadi. Perlahan-lahan sang induk memberikan potongan-potongan tubuh anaknya ke dalam paruh mungil anak-anak elang. Kejam…? Ini hanya masalah kepraktisan.
Untuk apa terbang dan mencari makan jauh-jauh jika ada daging bangkai di dalam sarang. Sebagai hewan, elang hanya mempunyai naluri dan akal tanpa nurani. Inilah yang membedakan manusia dan hewan.
Waktu berjalan terus, hari berganti hari. Anak-anak elang yang berbentuk jelek karena tak berbulu, kini mulai menampakkan keasliannya. Bulu-bulu halus mulai menutupi daging di tubuh masing-masing. Kaki kecil anak-anak elang sudah mampu berdiri tegak.
Walau kedua sayapnya belum tumbuh sempurna. Induk elang dan elang jantan, bergantian menjaga sarang. Memastikan tak ada ular yang mengincar anak-anak elang dan memastikan anak-anak elang tak jatuh dari sarang yang berada di ketinggian pohon. Suatu pagi, saat induk elang akan mencari makan dan bergantian dengan elang jantan menjaga sarang. Salah seekor anak elang bertanya: “Kapankah aku bisa terbang seperti ayah dan ibu?” Induk elang dan elang jantan tersenyum, bertukar pandang lalu elang jantan berkata: “Waktunya akan tiba, anakku. Jadi sebelum waktu itu tiba, makanlah yang banyak dan pastikan tubuhmu sehat serta kuat”. Usai sang elang jantan berkata, induk elang merentangkan sayapnya lalu mengepakkan kuat-kuat.
Hanya dalam hitungan yang cepat, induk elang tampak menjauhi sarang. Terlihat bagai sebilah papan berawarna coklat melayang di awan. Anak-anak elang, masuk di bawah sayap elang jantan. Mencari kehangatan kasih sang jantan.
Waktu berjalan terus, musim telah berganti dari musim dingin ke musim semi. Seluruh permukaan pulau mulai menampakan warna-warni dedaunan. Bahkan sinar mentari memberi sentuhan warna yang indah. Anak-anak elang pun sudah semakin besar dan sayapnya mulai ditumbuhi bulu-bulu kasar. Suatu ketika seeor anak elang berdiri di tepi sarang, ketika ada angin kencang, kakinya tak kuat mencengkram tepi sarang sehingga ia meluncur ke bawah. Induk elang langsung merentangkan sayang dan mendekati sang anak seraya berkata: “Rentangkan dan kepakan sayapmu kuat-kuat!”
Tapi rasa takut dan panik menguasai si anak elang karenanya ia tak mendengar apa yang dikatakan ibunya. Elang jantan menukik cepat dari jauh dan membiarkan sayapnya terentang tepat sebelum si anak mendarat di tanah. Sayap elang jantan menjadi alas pendaratan darurat si anak elang.
Si anak elang yang masih diliputi rasa panik dan takut tak mampu bergerak. Tubuhnya bergetar hebat. Induk elang, dengan kasih memeluk sang anak. Menyelipkan di bawah sayapnya dan memberikan kehangatan. Sesudah si anak tenang dan tak gemetar, induk elang dan elang jantan membawa si anak kembali ke sarang.
Peristiwa itu menimbulkan rasa trauma pada si anak elang. Jangankan berlatih terbang dengan merentangkan dan mengepakkan sayap. Berdiri di tepi sarang saja ia sangat takut. Kedua saudaranya sudah mulai terbang dalam jarak pendek. Hal pertama yang diajarkan induk dan elang dan elang jantan adalah berusaha agar tidak mendarat keras di dataran.
Lama berselang setelah melihat kedua saudaranya berlatih, si elang yang pernah jatuh bertanya pada ibunya: “Adakah jaminan aku tidak akan jatuh lagi?” “Selama aku dan ayahmu ada, kamilah jaminanmu!” jawab si induk elang dengan penuh kasih.”Tapi aku takut!’ ujar si anak. “Kami tahu, karenanya kami ta memaksa.” Jawab si induk elang lagi. “Lalu apa yang harus kulakukan agar aku beraai?” tanya si anak. “Untuk berani, kamu harus menghilangkan rasa takut!”. “Bagaimana caranya?” “Percayalah pada kami!” Ujar elang jantan yang tiba-tiba sudah berada di tepi sarang.
Si anak diam dan hanya memandang jauh ke tengah lautan. Tiba-tiba si anak elang bertanya lagi. “Menurut ibu dan ayah, apakah aku mampu terbang keseberang lautan?” Dengan tenang si elang jantan berkata: “Anakku kalau kau tak pernah merentangkan dan mengepakkan sayapmu, kami tidak pernah tahu, apakah kamu mampu atau tidak. Karena yang tahu hanya dirimu sendiri!”
Lalu si induk elang menambahkan: “Mulailah dari sekarang, karena langkah kecilmu akan menjadi awal perubahan hidupmu. Semua perubahan di mulai dari langkah awal, anakku!”
Si anak elang diam tertegun, memandang takjub pada induk elang dan elang jantan. Kini ia sadar, tak ada yang tahu kemampuan dirinya selain dirinya sendiri. Kedua orang tuanya hanya memberikan jaminan mereka ada dan selalu ada, jika si anak memerlukan.
Didorong rasa bahagia akan cinta kasih orang tuanya, si elang kecil berjanji akan berlatih dan mencoba. Ketika akhirnya ia menggantikan elang jantan menjadi pemimpin keselamatan para penghuni negeri burung, maka tahulah ia, bahwa kesuksesan yang diraihnya adalah di mulai saat tekad terbangun melangkah.
Sukses itu tak pernah ada kalau hanya sebatas tekad. Tapi tekad itu harus diwujudan dengan tindakan nyata walau di mulai dari langkah yang kecil. Mulailah rentangkan dan kepakkan sayap kemampuanmu, maka dunia ada digenggamanmu!

rumah seribu cermin


Dahulu, di sebuah desa kecil yang terpencil, ada sebuah rumah yang dikenal dengan nama “Rumah Seribu Cermin.” Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan di desa itu dan melintasi “Rumah Seribu Cermin”. Ia tertarik pada rumah itu dan memutuskan untuk masuk melihat-lihat apa yang ada di dalamnya.
Sambil melompat-lompat ceria ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Telinga terangkat tinggi-tinggi. Ekornya bergerak-gerak secepat mungkin. Betapa terkejutnya ia ketika masuk ke dalam rumah, ia melihat ada seribu wajah ceria anjing-anjing kecil dengan ekor yang bergerak-gerak cepat.
Ia tersenyum lebar, dan seribu wajah anjing kecil itu juga membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat. Ketika ia meninggalkan rumah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, “Tempat ini sangat menyenangkan. Suatu saat aku akan kembali mengunjunginya sesering mungkin.”
Sesaat setelah anjing itu pergi, datanglah anjing kecil yang lain. Namun, anjing yang satu ini tidak seceria anjing yang sebelumnya. Ia juga memasuki rumah itu. Dengan perlahan ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu. Ketika berada di dalam, ia terkejut melihat ada seribu wajah anjing kecil yang muram dan tidak bersahabat.
Segera saja ia menyalak keras-keras, dan dibalas juga dengan seribu gonggongan yang menyeramkan. Ia merasa ketakutan dan keluar dari rumah sambil berkata pada dirinya sendiri, “Tempat ini sungguh menakutkan, aku takkan pernah mau kembali ke sini lagi.”
Kesimpulan :
Semua wajah yang ada di dunia ini adalah cermin wajah kita sendiri. Wajah bagaim

kebiasaan yang memperkarya hidup


1. Kebiasaan mengucap syukur.
Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih baik. Bahkan agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yang baik , tapi juga dalam kesussahan dan hari-hari yang buruk.. Ada rahasia besar dibalik ucapan syukur yang sudah terbukti sepanjang sejarah. Hellen Keller yang buta dan tuli sejak usia dua tahun , telah menjadi orang yang terkenal dan dikagumi diseluruh dunia. Salah satu ucapannya yang banyak memotivasi orang adalah “Aku bersyukur atas cacat-cacat ini aku menemukan diriku, pekerjaanku dan Tuhanku”. Memang sulit untuk bersyukur,namun kita bisa belajar secara bertahap. Mulailah mensyukuri kehidupan, mensyukuri berkat , kesehatan, keluarga, sahabat dsb. Lama kelamaan Anda bahkan bisa bersyukur atas kesusahan dan situasi yang buruk.
2. Kebiasaan berpikir positif.
Hidup kita dibentuk oleh apa yang paling sering kita pikirkan. Kalau selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yang yang positif. Ciri-ciri dari pikiran yang positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita. Sering-seringlah memantau apa yang sedang Anda pikirkan. Kalau Anda terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera kearah yang positif. Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif yang akan Anda alami.
3. Kebiasaan berempati.
Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yang dimiliki oleh banyak orang sukses. Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan dengan orang lain adalah empati, kemampuan atau kepekaan untuk memandang dari sudut pandang orang lain.Orang yang empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain . Orang yang empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain, mengerti keinginannya dan menangkap motif dibalik sikap orang lain. Ini berlawanan sekali dengan sikap egois , yang justru menuntut diperhatikan dan dimengerti orang lain. Meskipun tidak semua orang mudah berempati , namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan yang empatik. Misalnya, jadilah pendengar yang baik, belajarlah menempatkan diri pada posisi orang lain, belajarlah melakukan apa yang Anda ingin orang lain lakukankepada Anda, dsb.
4. Kebiasaan mendahulukan yang penting .
Pikirkanlah apa saja yang paling penting, dan dahulukanlah!. Jangan biarkan hidup Anda terjebak dalam hal-hal yang tidak penting sementara hal-hal yang penting terabaikan. Mulailah memilah-milah mana yang penting dan mana yg tidak, kebiasaan mendahulukan yang penting akan membuat hidup Anda efektif dan produktif dan meningkatkan citra diri Anda secara signifikan.
5. Kebiasaan bertindak.
Bila Anda sudah mempunyai pengetahuan , sudah mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yang harus dilakukan , maka langkah selanjutnya adalah bertindak. Biasakan untuk mengahargai waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif. Banyak orang yang gagal dalam hidup karena hanya mempunyai impian dan hanya mempunyai tujuan tapi tak mau melangkah.
6. Kebiasaan menabur benih.
Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan. Pada waktunya Anda akan menuai yang Anda tabur. Bayangkanlah , betapa kayanya hidup Anda bila Anda selalu menebar benih ‘kebaikan’. Tapi sebaliknya, betapa miskinnya Anda bila rajin menabur keburukan.
7. Kebiasaan hidup jujur.
Tanpa kejujuran , kita tidak bisa menjadi pribadiyang utuh, bahkan bisa merusak harga diri dan masa depan Anda sendiri. Mulailah membiasakan diri bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendir tapi juga terhadap orang lain. Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko. Bila Anda berbohong , kendalikanlah kebohongan Anda sedikit demi sedikit

MENUNDA KESENANGAN KECIL DEMI KESUKSESAN BESAR


Seberapa banyak yang ingin kita raih di dalam hidup ini ?
Apakah kita telah puas dengan kondisi saat ini, ataukah masih ada keinginan untuk terus menggapai hal-hal baru, yang selama ini belum kita dapatkan ?
Dalam proses kita untuk mencapai tujuan itu, ada rintangan yang seringkali menghambat langkah kita sesaat. Saat kita bisa menyelesaikan rintangan itu, akan membuat langkah kita ke depan menjadi semakin kuat dan mantap. Tapi kadang-kadang, seringkali tanpa sadar, saat kita bisa menyelesaikan suatu masalah, kita merasa sudah puas dengan kondisi itu, dan langkah kita terhenti disana.
Kita seolah sudah lupa, bahwa tujuan utama kita sebenarnya belum tercapai. Ibaratnya, saat kita bersekolah, kita mendapat nilai sepuluh dalam sebuah test harian. Dan kita sudah cukup puas dengan nilai itu, padahal ujian-ujian itu tadi hanyalah proses-proses sementara, karena bukankah tujuan utama dalam bersekolah adalah naik kelas, dan lulus ? Kesenangan-2 kecil, tentu perlu juga dirayakan, karena bisa memberikan kebahagiaan, kebanggaan dan kesenangan sementara. Tapi tentu kita tidak boleh terlena di dalamnya lalu berhenti disana. Setelah kesenangan itu selesai dirayakan, kita harus kembali bekerja keras pada jalur utama yang kita tuju. Orang-orang yang sukses di dunia ini, mereka bahkan berani menunda kenikmatan kecil mereka, demi sebuah tujuan utama yang lebih besar.
Sebuah kisah nyata yang tepat bagaimana kita menunda kesenangan kecil demi mendapatkan kesuksesan yang lebih besar, adalah Sylvester Stallone. Dia memang kini salah satu aktor termahal di Hollywood, tapi tahukah anda bagaimana dia memulai karirnya ? Stallone lahir dari sebuah keluarga miskin di Amerika. Walau demikian, latar belakang keluarga tidak menghalanginya untuk bermimpi menjadi seorang bintang besar. Saat remaja, dia sudah sering mencoba casting di beberapa film murahan, namun itupun tidak pernah berhasil. Suatu saat, Stallone terinspirasi pada sebuah pertandingan tinju, yang membuatnya menulis tentang manuscipt film olahraga tinju, “Rocky”.
Setelah selesai, Stallone mencoba menawarkan skrip-nya kepada berbagai perusahaan film, tapi tidak ada yang mau membelinya, karena pada saat itu memang film dengan latar belakang tinju tidak laku di pasaran. Sampai akhirnya, ada sebuah perusahaan yang mau menawar harga naskah film tersebut sebesar 75.000 dollar, sejumlah uang yang nilainya puluhan kali lipat dari uang yang pernah dimiliki Stallone.
Saat itu, ada kebimbangan di dalam hatinya. Uang itu, cukup untuk membuatnya hidup lebih layak dan makmur. Tapi di sisi lain, Stallone ingin menjadi seorang bintang, seorang aktor terkenal, bukan seorang penulis naskah film. Jadi Stallone mencoba menawarkan kepada perusahaan film tersebut, agar dia yang menjadi aktor utamanya. Mereka menolak, karena mereka sudah memilih seorang aktor yang sudah berpengalaman untuk film tersebut, dibanding Stallone yang tidak punya latar belakang dan pengalaman di film. Negosiasi menjadi alot, karena Stallone menolak menjual naskah tersebut jika bukan dia yang menjadi pemeran utamanya. Bahkan saat harga naskah itu meningkat tiga kali lipat, dan terus meningkat hingga satu juta dollar, Stallone tetap menolaknya. Walau ia miskin dan lapar, tapi dia berani menolak uang satu juta dollar, hanya karena dia sudah punya impian yang kuat, bahwa dengan menjadi aktor, dia bisa memperoleh uang jauh lebih banyak dari uang satu juta dollar.
Akhirnya, perusahaan film itu menyerah juga, dan mereka mengijinkan Stallone menjadi pemeran utama, dengan syarat naskah itu dijual hanya dengan harga 35.000 dollar, serta Stallone hanya akan mendapat bayaran sebagai aktor sejumlah persentase tertentu jika film itu cukup laku di pasaran. Sebuah pilihan berisiko tinggi diambil oleh Stallone. Mengorbankan uang 75.000 dollar, dan hanya mendapatkan 35.000 dollar plus tambahan lagi beberapa ribu dollar jika film itu laris. Semua orang di sekitarnya mengatakan bahwa keputusan itu adalah keputusan terburuk yang pernah diambil Stallone. Tapi Stallone tidak menggubris itu semua, karena di hatinya dia tahu, bahwa yang dia lakukan ini hanyalah menunda kesenangan sesaat, untuk mendapatkan kesenangan lain yang lebih besar.
Pada waktu film Rocky diluncurkan, bukan saja film itu menjadi laris, tapi bahkan menjadi box office di seluruh dunia, dengan total penjualan bersih menjadi 171 juta dollar, meraih 10 nominasi untuk academy awards, serta mendapatkan satu piala Oscar. Secara spontan, Stallone langsung naik daun menjadi aktor kelas atas Hollywood, dan tawaran main film kelas satupun mulai berdatangan ke dirinya. Apa yang dialami oleh Sylvester Stallone adalah sebuah pilihan untuk berani menunda kesenangan-kesenang an kecil, dan berjuang untuk meraih kesuksesan yang lebih tinggi lagi.
Jangan pernah terjebak dengan kenyamanan sementara, yang kadang membuat kita merasa sudah puas, padahal bukan itu sebenarnya yang kita inginkan. Nikmati hasil sementaranya, tapi tetaplah punya visi ke depan yang jelas, untuk terus mengejarnya. Sukses untuk anda !

dimana letak kebahagiaan


Konon pada suatu waktu, Tuhan memanggil tiga malaikatnya. Sambil memperlihatkan sesuatu Tuhan berkata, “Ini namanya Kebahagiaan. Ini sangat bernilai sekali. Ini dicari dan diperlukan oleh manusia. Simpanlah di suatu tempat supaya manusia sendiri yang menemukannya. Jangan ditempat yang terlalu mudah sebab nanti kebahagiaan ini disia-siakan. Tetapi jangan pula di tempat yang terlalu susah sehingga tidak bisa ditemukan oleh manusia. Dan yang penting, letakkan kebahagiaan itu di tempat yang bersih”.
Setelah mendapat perintah tersebut, turunlah ketiga malaikat itu langsung ke bumi untuk meletakkan kebahagiaan tersebut. Tetapi dimana meletakkannya?
Malaikat pertama mengusulkan, “Letakan dipuncak gunung yang tinggi”.
Tetapi para malaikat yang lain kurang setuju.
Lalu malaikat kedua berkata, “Latakkan di dasar samudera”.
Usul itupun kurang disepakati.
Akhirnya malaikat ketiga membisikkan usulnya. Ketiga malaikat langsung sepakat. Malam itu juga ketika semua orang sedang tidur, ketiga malaikat itu meletakkan kebahagiaan di tempat yang dibisikkan tadi.
Sejak hari itu kebahagiaan untuk manusia tersimpan rapi di tempat itu. Rupanya tempat itu cukup susah ditemukan. Dari hari ke hari, tahun ke tahun, kita terus mencari kebahagiaan. Kita semua ingin menemukan kebahagiaan.
Kita ingin merasa bahagia. Tapi dimana mencarinya?
Ada yang mencari kebahagiaan sambil berwisata ke gunung, ada yang mencari di pantai, Ada yang mencari ditempat yang sunyi, ada yang mencari ditempat yang ramai. Kita mencari rasa bahagia di sana-sini: di pertokoan, di restoran, ditempat ibadah, di kolam renang, di lapangan olah raga, di bioskop, di layar televisi, di kantor, dan lainnya. Ada pula yang mencari kebahagiaan dengan kerja keras, sebaliknya ada pula yang bermalas-malasan. Ada yang ingin merasa bahagia dengan mencari pacar, ada yang mencari gelar, ada yang menciptakan lagu, ada yang mengarang buku, dll.
Pokoknya semua orang ingin menemukan kebahagiaan. Pernikahan misalnya, selalu dihubungkan dengan kebahagiaan. Orang seakan-akan beranggapan bahwa jika belum menikah berarti belum bahagia. Padahal semua orang juga tahu bahwa menikah tidaklah identik dengan bahagia.
Juga kekayaan sering dihubungkan dengan kebahagiaan. Alangkah bahagianya kalu aku punya ini atau itu, pikir kita. Tetapi kemudian ketika kita sudah memilikinya, kita tahu bahwa benda tersebut tidak memberi kebahagiaan.
Kita ingin menemukan kebahagiaan. Kebahagiaan itu diletakkan oleh tiga malaikat secara rapi. Dimana mereka meletakkannya? Bukan dipuncak gunung seperti diusulkan oleh malaikat pertama. Bukan  didasar samudera seperti usulan malaikat kedua. Melainkan di tempat yang dibisikkan oleh malaikat ketiga.
Dimanakah tempatnya?
Saya menuliskan sepenggal kisah perjalanan hidup saya untuk berbagi rasa dengan teman-teman semua, bahwa untuk mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan itu tidaklah mudah. Perlu perjuangan. Ibarat sebuah berlian, dimana untuk mendapatkan kilauan yang cemerlang, harus terus diasah dan ditempa sehingga kemilauan yang dihasilkan terpancar dari dalamnya.
Begitu juga hidup ini.Kita harus rendah hati.
Seringkali kita merasa minder dengan keberadaan diri kita.
Sering kali kita berkata, ach… gue mah belum jadi orang.
Tinggal aja masih ama ortu, ngontrak, TMI dll.
Kita harus ingat, bahwa yang menentukan masa depan kita adalah Tuhan.
Dan kita harus menyadari bahwa jalan Tuhan bukan jalan kita.
Tuhan akan membuat semuanya INDAH pada waktunya.
Jika menurut buku ada 7 faktor (mental, spiritual, pribadi, keluarga, karir, keuangan dan fisik) yang menentukan sukses seseorang, mengapa tidak kita coba untuk mencapainya semua itu?
Setelah kita mencapainya, bagaimana kita membuat ke-7 faktor tersebut menjadi seimbang?
Yang penting disini adalah hikmat.
Barangsiapa yang bijaksana dapat mencapai kebahagiaan dan kesuksesan di dalam hidup ini.
Oh ya…, dimanakah para malaikat menyimpan kebahagiaan itu?
DI HATI YANG BERSIH.

sukses dan arogansi


Seorang CEO dari perusahaan Fortune 100 mengatakan, “Success can lead to arrogance. When we are arrogant, we quit listening. When we quit listening, we stop changing. In today’s rapidly moving world, if we quit changing, we will ultimately fail.” (Sukses bisa membuat kita jadi arogan. Saat kita arogan, kita berhenti mendengarkan. Ketika kita berhenti mendengarkan, kita berhenti berubah. Dan di dunia yang terus berubah dengan begitu cepatnya seperti sekarang, kalau kita berhenti berubah, maka kita akan gagal).
Itulah sisi negatif dari kesuksesan, yakni arogansi. Arogansi muncul saat seseorang merasa diri paling hebat, paling luar biasa, dan paling baik dibandingkan dengan yang lainnya. Penyakit mental ini bisa menjangkiti apa dan siapa saja, mulai dari organisasi, produk, pemimpin, sampai orang biasa. Khusus pada tulisan ini, kita akan membicarakan soal manusianya.
Orang sukses lalu bersombong ria sebenarnya patut disayangkan. Bayangkan saja, saat berjuang keras menggapai kesuksesan, mereka begitu terbuka untuk belajar. Mereka mau mendengarkan. Mereka mau berjerih payah, berani hidup susah, dan mengorbankan diri. Bahkan, mereka tampak sangat ‘merakyat’ hidupnya. Akan tetapi, itu dulu. Sayang sekali, saat kesuksesan datang, mereka lupa diri. Mungkin dia akan berkata, “Saya sudah berhasil mencapai yang terbaik. Sekarang, Andalah yang harus mendengarkan saya. Saya tidak perlu lagi mendengarkan Anda.” Hal itu diperparah lagi ketika mereka dikelilingi oleh para ‘yes man’ yang tidak berani angkat bicara soal kekurangan orang ini. Hal ini membuat orang itu semakin ‘megalomania’ , pongah, angkuh, dan egois. Ia terbelenggu oleh kesuksesannya sendiri. Ia tidak pernah belajar lagi.
Ada Seorang Pebisnis, dia menceritakan susah payahnya membangun bisnisnya. Cerita yang mengharukan sekaligus heroik ketika dia harus tidur di kolong jembatan saat tiba di Jakarta ketika remaja. Dengan susah payah dia merangkak dari bawah untuk bertahan hidup. Menikah tanpa uang sepeser pun. Hidup di rumah kontrakan kecil. Akan tetapi, dia tidak patah arang. Dia mengamati cara kerja orang sukses, mencontoh, dan memodifikasi sendiri produknya. Sekarang, dia pun berjaya. Tiga pabrik besar ada di genggamannya.
Namun, sayang sekali. Perusahan itu sedang diterpa badai masalah internal. Pemicunya tak lain adalah sikap pemimpin yang arogan. Dia otoriter dan antikritik. “Kalau saya bisa, kalian juga harus bisa,” katanya pongah. Dia pun menolak ide-ide baru. Dia mengelola perusahaan dengan serampangan. Turn over karyawan pun tinggi. Sisanya hanya kelompok para ‘penjilat’ yang tidak berani melawan. Dia menginginkan anak buahnya di-training. Padahal, dia sendiri yang perlu up date diri dengan training.
Arogansi bisa menghampiri siapa saja. Termasuk seorang pendidik, guru, dosen, yang tiap hari memberi suatu bagi orang lain.
Dari situ, kita belajar banyak untuk hati-hati. Kesuksesan jangan membuat kita arogan dan cenderung self centered serta tidak mau mendengarkan orang lain. Dunia begitu mengenal sosok Mao, Hitler, ataupun Stalin. Mereka berjuang dari basis bawah menuju pucuk kepemimpinan. Mereka pun berjuang untuk perubahan di masyarakatnya. Idealisme mereka sangat luar biasa. Orang pun dibuatnya kagum. Namun, mereka lupa daratan ketika sukses. Mereka memonopoli kebenaran tunggal alias antikritik dan antipembaruan. Mereka memimpin dengan tangan besi. Korban pun bergelimpangan dari tangannya. Begitu juga dalam sejarah bisnis. IBM yang begitu besar dan terkenal pernah mengalami kemerosotan saat arogansi membekap sikap dan pikiran para pemimpin mereka.
Terjebak retorika
Namun, itulah yang terjadi apabila orang berhenti belajar dan merasa diri sudah selesai. Tanpa dia sadari, lingkungannya terus belajar, berinovasi, dan berkembang. Sementara, dia mandek di posisinya. Akibatnya, kue kesuksesan yang dia peroleh lama-kelamaan menjadi basi. Tanpa sadar, kompetitor mereka bergerak jauh meninggalkan dirinya di belakang. Mereka terjebak dalam retorika, kalimat, jurus yang itu-itu saja alias usang. Arogansi telah menutup hati dan pikirannya untuk kreatif menemukan jurus dan tip-tip baru mempertahankan sekaligus mengembangkan kesuksesannya. Di sinilah, arogansi berujung pada malapetaka dan kehancuran.
Jadi, bagaimanakah tipnya agar kesuksesan kita tidak berubah menjadi arogansi?
Pertama- Aware (sadar) dengan sikap dan tingkah laku kita selalu. Meskipun sudah sukses, kita perlu memberi waktu untuk menyadari sikap dan perilaku kita di mata orang lain. Selalulah sadar apakah nada dan ucapan serta tindak tanduk kita sekarang semakin membuat banyak orang lain terluka? Apakah kita masih tetap menghargai orang lain? Apalagi orang-orang yang telah turut membawa Anda ke level sukses sekarang, apakah Anda hargai? Jangan sampai, tatkala masih bersusah payah, kita begitu respek, tetapi setelah sukses justru mencampakkan mereka.
Kedua- Waspadai umpan balik yang hanya menghibur kita tetapi tidak membuat kita belajar lagi. Hati-hati dengan orang di sekeliling kita yang hanya mengatakan hal bagus, tetapi tidak berani memberikan masukan yang baik. Kadang, masukan negatif juga kita perlukan demi perkembangan, sesukses apa pun kita.
Ketiga- Awasi dan peka dengan perubahan yang terjadi. Dalam buku Who Moved My Cheese disimpulkan bahwa kita harus selalu mencium keju kita, apakah sudah basi ataukah mulai diambil orang lain. Kita pun harus terus mencium dan peka bagaimana orang lain mengembangkan dirinya serta bisa jadi ancaman bagi kita. Jangan pula merasa diri paling hebat dan lupa belajar.
Keempat- Sopan dan rendah hati untuk belajar dari orang lain.
Semoga tulisan ini menginspirasi Anda untuk meraih sukses sejati. Kesuksesan yang membuat Anda tidak arogan. Baiknya kita tutup tulisan ini dengan kalimat kuno yang seringkali sudah kita dengar. “Di atas langit masih ada langit yang lain”.

arti sebuah kesempurnaan


Seorang lelaki yang sangat tampan dan sempurna merasa bahwa Tuhan pasti menciptakan seorang perempuan yg sangat cantik dan sempurna pula untuk jodohnya. Karena itu ia pergi berkeliling untuk mencari jodohnya. Kemudian sampailah ia disebuah desa. Ia bertemu dengan seorang petani yg memiliki 3 anak perempuan dan semuanya sangat cantik. Lelaki tersebut menemui bapak petani dan mengatakan bahwa ia ingin mengawini salah satu anaknya tapi bingung; mana yang paling sempurna.

Sang Petani menganjurkan untuk mengencani mereka satu persatu dan si Lelaki setuju. Hari pertama ia pergi berduaan dengan anak pertama. Ketika pulang,ia berkata kepada bapak Petani,”Anak pertama bapak memiliki satu cacat kecil, yaitu jempol kaki kirinya lebih kecil dari jempol kanan.”

Hari berikutnya ia pergi dengan anak yang kedua dan ketika pulang dia berkata,”Anak kedua bapak juga punya cacat yang sebenarnya sangat kecil yaitu agak juling.”

Akhirnya pergilah ia dengan anak yang ketiga. Begitu pulang ia dengan gembira mendatangi Petani dan berkata,”inilah yang saya cari-cari. Ia benar-benar sempurna.”

Lalu menikahlah si Lelaki dgn anak ketiga Petani tersebut. Sembilan bulan kemudian si Istri melahirkan. dengan penuh kebahagian, si Lelaki menyaksikan kelahiran anak pertamanya. Ketika si anak lahir, Ia begitu kaget dan kecewa karena anaknya sangatlah jelek. Ia menemui bapak Petani dan bertanya “Kenapa bisa terjadi seperti ini Pak. Anak bapak cantik dan saya Tampan, Kenapa anak saya bisa sejelek itu..?”"

Petani menjawab,” Ia mempunyai satu cacat kecil yang tidak kelihatan . Waktu itu Ia sudah hamil duluan…..”

Kadangkala saat kita mencari kesempurnaan, yang kita dapat kemudian kekecewaan. Tetapi kala kita siap dengan kekurangan, maka segala sesuatunya akan terasa istimewa.

kisah seorang ibu dan anak


Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya, ia adalah sebuah hal yang memalukan. Ibuku menjalankan sebuah toko kecil pada sebuah pasar.

Dia mengumpulkan barang-barang bekas dan sejenisnya untuk dijual, apapun untuk mendapatkan uang yang kami butuhkan. Ia adalah sebuah hal yang memalukan.

Pada suatu hari di sekolah. Aku ingat saat itu hari ketika ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia melakukan hal ini kepadaku? Aku melemparkan muka dengan rasa benci dan berlari. Keesokan harinya di sekolah.. “Ibumu hanya memiliki satu mata?” dan mereka semua mengejekku.

Aku berharap ibuku hilang dari dunia ini maka aku berkata kepada ibu aku,”Ibu, kenapa kamu tidak memiliki mata lainnya? Ibu hanya akan menjadi bahan tertawaan. Kenapa Ibu tidak mati saja?” Ibu tidak menjawab. Aku merasa sedikit buruk, tetapi pada waktu yang sama, rasanya sangat baik bahwa aku telah mengatakan apa yang telah ingin aku katakan selama ini.

Mungkin itu karena ibu tidak menghukum aku, tetapi aku tidak berpikir bahwa aku telah sangat melukai perasaannya.

Malam itu, Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku menangis disana, dengan pelan, seakan ia takut bahwa ia akan membangunkanku. Aku melihatnya, dan pergi. Karena perkataanku sebelumnya kepadanya, ada sesuatu yang mencubit hati aku.

Meskipun begitu, Aku membenci ibuku yang menangis dari satu matanya. Jadi, Aku mengatakan diri ku jikalau aku akan tumbuh dewasa dan menjadi sukses, karena aku membenci ibu bermata-satu aku dan kemiskinan kami.

Lalu aku belajar dengan keras. aku meninggalkan ibu dan ke Seoul untuk belajar, dan diterima di Universitas Seoul dengan segala kepercayaan diri. Lalu, aku menikah. aku membeli rumah milikku sendiri. Lalu aku memiliki anak-anak juga. Sekarang, aku hidup bahagia sebagai seorang pria yang sukses. aku menyukainya disini karena ini adalah tempat yang tidak meningatkan aku akan ibu.

Kebahagiaan ini menjadi besar dan semakin besar, ketika seseorang tidak terduga menjumpai aku “Apa?! Siapa ini?”… Ini adalah ibu aku.. tetap dengan satu matanya. Ini rasanya seperti seluruh langit sedang jatuh ke diri aku. Anak perempuan aku lari kabur, takut akan mata ibu aku.

Dan aku bertanya kepadanya, “Siapa Anda? aku tidak mengenalmu!!” sandiwara aku. aku berteriak kepadanya “Mengapa engkau berani datang ke rumah aku dan menakuti anak aku! Pergi dari sini sekarang juga!”

Dan ibu dengan pelan menjawab, “Oh, maafkan aku. aku pasti salah alamat,” dan dia menghilang. Terima kasih Tuhan.. Ia tidak mengenali aku. aku merasa cukup lega. aku mengatakan kepada diri aku bahwa aku tidak akan peduli, atau berpikir tentang ini sepanjang sisa hidup aku.

Lalu ada perasaan lega datang kepada aku.. Suatu hari, sebuah surat mengenai reuni sekolah datang ke rumah aku. aku berbohong kepada istri aku mengatakan bahwa aku akan pergi perjalanan bisnis. Setelah reuni ini, aku pergi ke rumah lama aku.. karena rasa penasaran saja, aku menemukan ibu aku terjatuh di tanah yang dingin. Tetapi aku tidak meneteskan satu air mata sekalipun. Ia memiliki sepotong kertas di tangannya.. dan itu adalah surat untuk diri aku.

=================================================
Anakku,

Aku pikir hidupku sudah cukup lama saat ini. Dan.. aku tidak akan mengunjungi Seoul lagi.. tetapi apakah itu terlau banyak jikalau aku ingin kamu untuk datang menunjungiku sekali-kali nak? aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat lega ketika mendengar kamu akan datang dalam reuni ini.

Tetapi aku memutuskan untuk tidak datang ke sekolah.. Untuk Kamu.. aku meminta maaf jikalau aku hanya memiliki satu mata dan aku hanya membawa kemaluan bagi dirimu.

Kamu tahu, ketika kamu masih sangat kecil, kamu terkena sebuah kecelakaan, dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak tahan melihatmu harus tumbuh dengan hanya satu mata.. maka aku memberikanmu mata aku.. aku sangat bangga kepada anak aku yang melihat dunia yang baru untuk aku, menggantikan aku, dengan mata itu.

Aku tidak pernah marah kepadamu atas apapun yang kamu lakukan. Beberapa kali ketika kamu marah kepada aku. aku berpikir sendiri,”Ini karena kamu mencintai aku.” Aku rindu waktu ketika kamu masih sangat kecil dan berada di sekitarku.

Aku sangat merindukanmu. Aku mencintaimu. Kamu adalah duniaku.

mulailah kebijakan walaupun kecil


Ketika fajar menyingsing, seorang lelaki tua berjalan-jalan di pinggir pantai sambil menikmati angin laut yang segar menerpa bibir pantai. Di kejauhan dilihatnya seorang anak sedang memungut bintang laut dan melemparkannya kembali ke dalam air.

Setelah mendekati anak itu, lelaki tua itu bertanya heran, “Mengapa engkau mengumpulkan dan melemparkan kembali bintang laut itu ke dalam air?” “Karena bila dibiarkan hingga matahari pagi datang menyengat, bintang laut yang terdampar itu akan segera mati kekeringan, “Jawab si kecil itu.

“Tapi pantai ini luas dan bermil-mil panjangnya,” Kata lelaki tua itu sambil menunjukkan jarinya yang mulai keriput ke arah pantai pasir yang luas itu. “Lagi pula ada jutaan bintang laut yang terdampar. Aku ragu apakah usahamu itu sungguh mempunyai arti yang besar,” Lanjutnya penuh ragu.

Anak itu lama memandang bintang laut yang ada di tangannya tanpa berkata sepatahpun. Lalu dengan perlahan ia melemparkannya ke dalam laut agar selamat dan hidup.” kemudian dengan tersenyum pada lelaki tua itu, ia berkata “Aku membuat perubahan untuk satu hal. Satu Tindakan Sebuah kebaikan yang sederhana dapat membuat sebuah perubahan untuk keluargamu, temanmu, bahkan untuk wajah wajah asing yang kadang tidak kita kenal”. Saya yakin usahaku sungguh memiliki arti yang besar sekurang-kurangnya bagi yang satu ini.” Kata si kecil itu.

Pesan Moral : kadang kadang, kita selalu merasa tidak bisa berbuat apa apa seperti layaknya anak kecil itu, namun walaupun itu cuma tindakan kebaikan sederhana, tapi membuat begitu banyak perbedaan untuk Bintang laut itu sendiri

Ketika anda memberikan sedikit senyuman untuk orang lain, baik itu keluarga anda, teman anda ataupun orang asing yang anda temui, anda telah membuat perbedaan besar bagi mereka.

Tindakan kecil yang sederhana dapat membuat perbedaan besar kepada seseorang yang sedang membutuhkan. Menyelamatkan Bintang laut adalah sedikit aksi yang membuktikan kebenaran itu

Kita sering mendambakan untuk melakukan sesuatu yang besar, namun sering kali kita lupa bahwa yang besar itu sering dimulai dengan sesuatu yang kecil. Mulailah berbuat kebajikan pada hal-hal kecil, maka engkau akan diberkati dalam hal-hal besar.

sandaran masa depan


Alkisah, ada seorang anak yang bertanya pada ibunya, “Ibu, temanku tadi cerita kalau ibunya selalu membiarkan tangannya sendiri digigit nyamuk sampai nyamuk itu kenyang supaya ia tak menggigit temanku. Apa ibu juga akan berbuat yang sama?”

Sang ibu tertawa dan menjawab terus terang, “Tidak. Tapi, Ibu akan mengejar setiap nyamuk sepanjang malam supaya tidak sempat menggigit kamu atau keluarga kita.”

Mendengar jawaban itu, si anak tersenyum dan kembali meneruskan kegiatan bermainnya. Tak berapa lama kemudian, si anak kembali berpaling pada ibunya. Ternyata mendadak ia teringat sesuatu. “Terus Bu, aku waktu itu pernah dengar cerita ada ibu yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan kenyang. Kalau ibu bagaimana?” Anak itu mengajukan pertanyaan yang hampir sama.

Kali ini sang Ibu menjawab dengan suara lebih tegas, “Ibu akan bekerja keras agar kita semua bisa makan sampai kenyang. Jadi, kamu tidak harus sulit menelan karena melihat ibumu menahan lapar.”

Si anak kembali tersenyum, dan lalu memeluk ibunya dengan penuh sayang. “Makasih, Ibu. Aku bisa selalu bersandar pada Ibu.”

Sembari mengusap-usap rambut anaknya, sang Ibu membalas, “Tidak, Nak! Tapi Ibu akan mendidikmu supaya bisa berdiri kokoh di atas kakimu sendiri, agar kamu nantinya tidak sampai jatuh tersungkur ketika Ibu sudah tidak ada lagi di sisimu. Karena tidak selamanya ibu bisa mendampingimu.”

Ada berapa banyak orangtua di antara kita yang sering kali merasa rela berkorban diri demi sang buah hati? Tidak sadarkah kita bahwa sikap seperti itu bisa menumpulkan mental pemberani si anak?

Jadi, adalah bijak bila semua orangtua tidak hanya menjadikan dirinya tempat bersandar bagi buah hati mereka, melainkan juga membuat sandaran itu tidak lagi diperlukan di kemudian hari. Adalah bijak jika para orangtua membentuk anak-anaknya sebagai pribadi mandiri kelak di saat orangtua itu sendiri tidak bisa lagi mendampingi anak-anaknya di dunia.

teruslah berkarya


Jangan berhenti. Bukan karena berhenti akan menghambat laju kemajuan anda. Namun sesungguhnya alam mengajarkan bahwa anda tak akan pernah bisa berhenti. Meski anda berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak anda mengelilingi matahari. Maka, bergeraklah, bekerjalah, berkaryalah. Bekerja bukan sekedar untuk meraih sesuatu. Bekerja memberi kebahagiaan diri. Itulah yang diharapkan oleh alam dari anda.

Air yang tak bergerak lebih cepat busuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih gampang berkarat. Hanya perkakas yang tak digunakanlah yang disimpan dalam laci berdebu. Alam telah mengajarkan ini; Jangan berhenti berkarya, atau anda segera menjadi tua dan tak berguna.

cobalah untuk merenung


Sediakan beberapa menit dalam sehari untuk melakukan perenungan. Lakukan di pagi hari yang tenang, segera setelah bangun tidur. Atau di malam hari sesaat sebelum beranjak tidur. Merenunglah dalam keheningan. Jangan gunakan pikiran untuk mencari berbagai jawaban. Dalam perenungan anda tidak mencari jawaban. Cukup berteman dengan ketenangan maka anda akan mendapatkan kejernihan pikiran. Jawaban berasal dari pikiran anda yang bening. Selama berhari-hari anda disibukkan oleh berbagai hal. Sadarilah bahwa pikiran anda memerlukan istirahat. Tidak cukup hanya dengan tidur. Anda perlu tidur dalam keadaan terbangun. Merenunglah dan dapatkan ketentraman batin.

Pikiran yang digunakan itu bagaikan air sabun yang diaduk dalam sebuah gelas kaca. Semakin banyak sabun yang tercampur semakin keruh air. Semakin cepat anda mengaduk semakin kencang pusaran. Merenung adalah menghentikan adukan. Dan membiarkan air berputar perlahan. Perhatikan partikel sabun turun satu persatu, menyentuh dasar gelas. Benar-benar perlahan. Tanpa suara. Bahkan anda mampu mendengar luruhnya partikel sabun. Kini anda mendapatkan air jernih tersisa di permukaan. Bukankah air yang jernih mampu meneruskan cahaya. Demikian halnya dengan pikiran anda yang bening.

berhentilah untuk mengeluh


Pantaskah anda mengeluh? Padahal anda telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia. Layakkah anda berkeluh kesah? Padahal anda telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan anda untuk membenahi segala sesuatunya.

Apakah anda bermaksud untuk menyia-nyiakan semuanya itu? lantas menyingkirkan beban dan tanggung jawab anda? Janganlah kekuatan yang ada pada diri anda, terjungkal karena anda berkeluh kesah. Ayo tegarkan hati anda. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena anda tidak tahu jawaban dari masalah anda tersebut.

Jangan biarkan kelelahan menghujamkan keunggulan kamu. Ambillah sebuah nafas dalam-dalam. Tenangkan semua alam raya yang ada dalam benak anda. Lalu temukan lagi secercah cahaya dibalik awan mendung. Dan mulailah ambil langkah baru.

Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding anda. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar, karena mereka tak sempat lagi untuk mengeluh. Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani daripada mereka sesali. Jika demikian masihkan anda lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup ini?

motivasi cinta


Anda bisa melihat ada berapa juta menu dan resep makanan dan minuman diatas dunia itu, banyak sekali dan semakin hari semakin bertambah ragam dan variasinya, padahal mungkin nalar logis anda bisa berkata bahwa "makanan/minuman hanyalah makanan dan minuman, fungsinya hanya memberikan rasa di lidah dan mengenyangkan perut, dan setelahnya dikeluarkan lagi menajdi zat yang ITU" .

Begitu juga halnya dengan yang dinamakan Cinta , tak ada habisnya orang-orang selalu berfikir, berbicara, dan berkreasi denga cinta, sehingga di dunia ini pun ada jutaan lebih...banyak sekali macam-macam menu dan kreasi berbahan dasar cinta, di semua konteks kehidupan. Motivasi Cinta berperan besar dalam perilaku tiap manusia. Orang-orang yang suka berkreasi membuat puisi-puisi atau syair-syair cinta, ibarat orang-orang yang suka berkreasi membuat berbagai menu masakan baru. Kata-kata bijak tentang cinta bisa memberikan inspirasi dan motivasi yang membangun.

Kita bercinta sejak lahir.Sudah terlalu banyak definisi tentang cinta. Terutama filem-filem hindustan. Cinta telah diberikan mekap yang cukup mengasyikkan.Cinta suatu perasaan yang sukar digambarkan melalui kata-kata. Ia hanya dapat dinikmati secara mengalaminya sendiri. Cinta tidak dapat dipelajari tetapi dialami. Uniknya cinta kerana ia jelmaan kasih sayang yang teragung. Manusia membina sahsiah di muka bumi bermodalkan kasih sayang dan cinta.

Cintalah segalanya bagi orang yang sedang bercinta. Cinta menjadi jambatan penghubung kepada dua hati yang asalnya terpisah dan saling tidak mengerti.

Cinta adalah motivasi terbaik manusia. Manusia telah ditebarkan di muka bumi dengan dibekalkan rasa cinta. Cinta telah menemukan kembali adam dan hawa. Melalui cintalah manusia membina sahsiah dan menjadikan alam ini tempat yang terbaik untuk didiami.

Jika cinta sudah tiada di hati anda, tandanya salah satu dari nikmat Allah telah tercabut daripada anda. sedang cinta salah satu nikmat teragung Allah terhadap hambanya. Jika anda sudah tidak dapat menghargai cinta tandanya nilai kemanusiaan anda sudah nula terhakis. Ketiadaan cinta di hati anda bakal merubah seluruh kehidupan anda.

Orang yang tiada perasaan cinta adalah orang yang telah kehilangan motivasi dalamannya. cinta seharusnya melahirkan tindakan yang melambangkan kelembutan, kasih sayang dan kebijaksanaan terutama dalam membuat keputusan berhubung dengan insan-insan berlawanan. Cinta adalah kenderaan menuju kebahagiaan.

Suburkanlah rasa cinta sebagaimana ia bermula dan sentiasa. saat bermulanya cinta adalah rasa teragung yang dirasai oleh setiap manusia. Inilah rasa yang tiada perkataan dapat menceritakannya. Tatkala itu cinta benar-benar menjadi motivasi yang terhebat. andainya lautan api direntangkan di tengah-tengah, masih sanggup direnangi untuk menggambarkan betapa cinta begitu memotivasi dan perlu bukti. Tiada lagi rasa teragung kecuali cinta.

Cinta melambangkan kegembiraan, keseronokan, kepuasan, kenikmatan dan semua rasa yang muluk-muluk dan sukar digambarkan dengan perkataan. Manusia yang beruntung adalah manusia yang meniti di atas cinta, memperolehi cinta untuk menyedari kedudukannya sebagai insan kerdil di bawah kebesaran Allah.

Biar tinggi martabat cinta, ada cinta yang seolah-olah telah hilang keramatnya. Adakalanya cinta yang suci dan penuh makna itu menjadi barang terbuang, berciciran di mana-mana, dilorong-lorong, di bawah rimbunan pepohon dan apatah lagi apabila malam telah melabuhkan tirainya. Manusia-manusia durjana berebut-rebut mengutip bunga cinta yang berkeliaran dan bersimpang siur itu. Harga diri dipertaruhkan dan dicagarkan hingga akhirnya menjadi habuan nafsu yang tidak mengenal iman dan kehormatan.

Entah di mana silapnya cinta yang sepatutnya menjadi lambang kebahagiaan, kedamaian dan keamanan manusia sejagat adakalanya menjadi pemusnah. Cinta hadir daripada ketrampilan pemilik cinta itu sendiri. Seorang lelaki yang benar-benar jatuh cinta dan mencintai seorang waanita akan menunjukkan sikap, penampilan serta gerak laku yang sentiasa menyakinkan insan yang dicintainya itu.

Cinta yang murni adalah pemangkin kepada kehidupan yang penuh bahagia. Sebgaimana ia bermula, cinta seharusnya berkekalan sedemikian rupa sehinggalah ke penghujungnya. Cinta tidak harus dinodai oleh perlakuan-perlakuan kejam, tidak bermoral dan juga yang mencarik kesucian cinta itu sendiri. Andainya cinta boleh dikekalkan sebagaimana ia bermula, bahagia adalah jawapan untuknya.

Kejayaan sesebuah perhubungan memang banyak bergantung kepada suci dan murninya cinta yang dipermodalkan. selama mana cinta dapat dipertahankan pada kedudukannya selama itulah bahagia akan menjadi penghias yang terindah. Apabila cinta sudah tidak dihargai, kehidupan akan berpaling ke tahap terendah. Jawapannya derita tanpa penyudah.

Tanpa perlu mengeluarkan sebarang bayaran, cinta sudah ada dalam setiap insan. Cinta sudah dibekalkan sebagai modal termahal untuk dirasai dan diberikan kepada individu yang berhak. Meniti di atasnya bererti meniti di atas bahagia.

Tiada lagi suatu rasa pun yang boleh memotivasikan manusia kecuali rasa cinta dan bahagia. Dengan cinta gunung kelihatan rendah untuk didaki. Dengan bahagialah lembah kelihatan cetek untuk dituruni. Dengan cinta dan bahagialah matlamat kehidupan insan menjadi sempurna. Tanpa kedua-duanya, semua kelihatan tercabut dari hasrat, kehendak, sasaran, target dan cita-cita yang murni.

Cinta ibarat cahaya, bukan pencetus masalah dan pembawa derita. Tidak perlu berkorban kehormatan untuk cinta kerana cinta yang benar-benar suci dan semulajadi menjadikan pemiliknya bertambah matang, dewasa, beriman malah berperibadi mulia.

Cinta murni sentiasa mampu memandu manusia melepasi semua halangan demi kecemerlangan. Cinta telah membuatakan manusia bangkit membina kehidupan yang terbaik. Alangkah bodohnya orang yang menjadikan cinta jambatan untuk membina kesusahan.

Jika cinta dijelmakan dalam diri ia begitu memotivasi. Jika diberikan kepada seseorang ia ibarat menghadiahkan sebukit emas untuknya. Jika dijelmakan dalam rumah tangga, jawapannya adalah kerukunan dan persefahaman yang berpanjangan.

Begitulah seharusnya cinta………..

preman bicara kata motivasi kehidupan keren abisss


Model gaya bicara sehari-hari tanpa di sensor kaya preman aja, yang kadang juga saya gunakan sendiri ketika ngobrol dan sharing dengan kawan-kawaan akrab sehari-hari....
----------o0o----------------
Terkadang kita perlu bersikap seperti Rusia dan Amerika, tembak dulu alasan di buat kemudian....jika memang kodisi mendesak.......

Kehidupan adalah ibarat permainan kartu domino/remi , siapa megnguasai seni bermain maka dia akan menang , dan jika sedang mengalami kekalahan, kocok ulang kartu dan ulangi lagi permainan...

Kegagalan hanyalah istilah para pecundang ...ingatlah ketika si bodoh Thomas Alfa Edison mengatakan.."saya bukan gagal 2000 kali , tapi sukses mengetahui 2000 cara yang salah dan bodoh...

Jangan suka banyak menuntut dan mengeluh dengan permasalahan kehidupan sebagai cobaan dari Tuhan , karena Tuhan telah memberikan semuanya secara gratis kepadamu...dan tak ada yang memaksamu untuk tetap hidup, jika kau tak suka bisa segera ambil pisau dan bunuh dirimu ..... hidup adalah pilihan.

Menyombongkan diri sama dengan menunjukan kepada orang akan betapa bagusnya "celana dalam" yang di milikinya, dia merasa bangga dan puas , padahal orang merasa jijik mendengar, apalagi melihatnya....

Merendah adalah sama dengan "memasang mahkota keangkuhan" di kepalanya...........weleh, kalau sombong salah merendah juga salah ,yang bener gemana donk..:D , tanyalah pada rumput yang bergoyang...

Jangan kau terlalu banyak bicara tentang hal-hal yang tak nampak, seperti Tuhan, Setan, dan sejenisnya , sebelum kau bisa melihat dan mengetahui jumlah bulu ketiak-ku saat kau bicara, atau bisa membedakan antara semut pria dan semut wanita yang ada di pohon-pohon itu...karena itu semua masih nampak (jangan sok tau kepada yg tak nampak sebelum mengetahui yg nampak).

Sebagian besar pujian adalah "hinaan yang belum terwujud "

Jika kamu merasa tampangmu jelek jangan salahkan dirimu , tapi salahkan orang tuamu yang juga kemungkin jelek , so jika sudah merasa hancur tampang luarnya, maka bangun-lah dalamnya (inner beauty) , jangan hancur luar dalam, hidup susah , mati masuk neraka........lagi pula cakep-jelek itu tergantung lingkungan, misalnya anda disini jelek tapi mungkin di Afrika bisa paling cakep

Lebih terhormat pelacuran dari pada perselingkuhan

Konon wanita di ciptakan dari tulang rusuk...makanya dia selalu bengkok...di luruskan tetap bengkok...di diamkan, memang sudah bengkok....makanya ada istilah wanita lebih suka di bohongi...

Para wanita jangan pernah kau menyombongkan tubuhmu yang sexy dan wajahmu yang cantik di depanku...karena dengan beberapa ribu rupiah aku bisa pergi ke tempat pelacuran dan mendapatkan yang lebih cantik dan sexy, dan lebih muda di banding dirimu.

Para pria jangan suka memukul dan menganiaya wanita, karena itu sama saja memukul dan menganiaya kemaluan (kejantanan) kamu sendiri, wanita bukan untuk di pukuli, tapi di tiduri dan disayangi...

Jika kamu sedang bingung dalam suatu pengambilan keputusan yang terbaik, maka ambilah botol kaca dan pukulkan ke kepalamu sampai berdarah, maka kamu akan mengerti bagaimana mengambil keputusan yang bijak dan tepat.

Jangan buat Tuhan menyesal telah menciptakanmu sebagai manusia , karena otak dan pikiranmu hanya berisi tentang makan, sex dan hal-hal materi ....karena jika begitu lebih baik Tuhan menciptakan Ayam, yang hidupnya memang hanya makan dan kawin, dan ayam tak pernah banyak menuntut dan mebuat kerusakan di bumi.

Tersenyumlah pada orang yang bicara tak nyaman di dengar di depanmu, karena dia sedang mengatakan kekurangan dan kebodohanya.
....dan sangat berhati-hatilah kepada orang yang bicara indah dan manis di depanmu, apalagi memujimu, karena dia sedang berusaha menguasaimu....

kata mutiara romantis


Dalam arti cinta yang sebenarnya, kamu menginginkan kebaikan seseorang, dan Dalam arti cinta asmara, kamu menginginkan seseorang itu.




Teman akan membuat kamu sadar, Cinta bisa mengisi hatimu, kekasih dapat menghangatkan kamu di tempat tidur, Tapi kesepian adalah jiwa tanpa pasangan."


Ketika kita tumbuh tua bersama-sama, kita akan terus berubah sejalan dengan perubahan usia, Ada satu hal yang tidak akan pernah berubah ... aku akan selalu tetap jatuh cinta dengan kamu."




Pria: "Janganlah kamu mencintai seorang Wanita karena dia cantik, tapi dia cantik karena kamu mencintainya"
Wanita: "Janganlah kamu mencintai seorang Pria karena dia tampan, tapi dia tampan karena kamu mencintainya"


Beri dia dua bunga mawar merah, masing-masing dengan catatan, catatan pertama mengatakan "untuk perempuan yang kucintai" dan yang kedua, "Untuk sahabatku"

sebagian kata mutiara saya


ini hanya sebagian kalau mau banyak lagi klik ajah kata mutiara


Hanya karena kamu pernah gagal, tak berarti kamu takut mencoba. Percayalah,
bahagia pasti datang pada mereka yg tak pernah menyerah

Jika kamu belum temukan seseorang yg tepat tuk hidupmu, bersabarlah. Tuhan menunggu waktu yg tepat tuk tempatkan dia dalam hidupmu.

Sesuatu yg baik mendapat teman baru, tapi tak berarti teman lama dilupakan. Karena teman lama yg selalu ada disaat kamu butuh.

Berusahalah untuk menjadi pribadi yang baik. Tapi jika kamu merasa telah baik, tak ada alasan yang memperbolehkanmu untuk sombong.

Mencinta adalah membahagiakan satu sama lain, bukan menuntut satu pihak untuk membahagiakan pihak lain.

Hidup tak akan indah jika semua sama. Dan perbedaan adalah untuk saling melengkapi, bukan untuk saling membenci.

Sahabat adalah seseorang yang selalu ada ketika kita ingin berbagi cerita, memberi perhatian ketika kita membutuhkan.

langkah awal tempe go internasional


JAKARTA - Tempe saat ini makin booming bahkan mendunia. Produk makanan asli Indonesia ini akhirnya disetujui menjadi new work of standard regional codex pada sidang codex alimentarius commission (CAS) ke-34 di Jenewa, Swiss pada 4-9 Juli 2011, setelah sebelumnya di review sidang executive committe ke-65 di Swiss tanggal 28 Juni-1 Juli 2011.

"Karena tempe berasal dari Indonesia maka sangat logis jika Indonesia terus mendukung upaya upaya penyusunan standar tempe di forum internasional," kata Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Bambang Setiadi usai menghadiri ulang tahun ke-15 BSN di Balai Sarbini, Jakarta, Rabu (21/3/2012).

Menurut Bambang, dengan disetujuinya tempe sebagai new work of standard regional codex, maka Indonesia mempunyai kesempatan untuk menyusun standar tersebut dengan memperhatikan kepentingan dan kemampuan industri nasional, serta mengacu kepada SNI yang telah kita miliki.

"Indonesia telah memiliki pengalaman ketika kita mengembangkan standard mi instan," ujar Bambang.

Dengan sejarah panjang yang diupayakan BSN, perjuangan mengusulkan tempe menjadi bagian dari industri pangan dunia adalah puncak dari keberhasilan bagi seluruh industri tempe nasional. Data menunjukkan industri tempe di Indonesia saat ini melibatkan 32.171 jumlah usaha, jumlah tenaga kerja 83.352 orang, nilai bahan baku dan bahan pembantu Rp54,9 triliun, nilai produksi Rp92,3 triliun dan nilai tambahnya mencapai Rp37,3 triliun.

Sementara itu dalam rangka menyambut HUT ke-15 BSN menyelenggarakan serangkaian kegiatan yg mengangkat tema 'Tempe goes internasional'. Pada HUT kali ini akan diselenggarakan rangkaian acara pameran produk tempe dan olahannya, pameran foto, serta seminar di Plaza Semanggi pada 21-22 Maret 2012.  (Arief Sinaga /Sindoradio/wdi)


karena itu saya mengepos resep masakan tempe 
newer posts newer posts homeMsg