Home » » Usut Pembelian Jet Tempur Sukhoi

Usut Pembelian Jet Tempur Sukhoi


TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta dugaan penyimpangan dalam pembelian jet tempur Sukhoi SU-30 MK2 diselidiki. Tidak hanya itu, proyek pengadaan pesawat canggih serupa di era Presiden Megawati pun diminta ikut diselidiki. PDI Perjuangan pun mengaku tidak keberatan.
"Kami tidak ada masalah kalau proyek lalu juga diusut. Toh, selama ini juga memang tidak dipermasalahkan. Kalau memang tidak ada masalah ya jangan cari-cari masalah," ujar anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Helmy Fauzi, di Gedung DPR, Jakarta, (26/3).
Dirinya menilai sikap sejumlah anak buah Presiden SBY berlebihan dalam menghadapi tekanan publik terkait adanya dugaan mark up pembelian Sukhoi dengan mengaitkan tanggung jawab ke Pemerintahan Megawati. Padahal, saat pembelian Sukhoi yang lalu, SBY sedang menjabat Menko Polkam. "Di zaman Megawati, SBY kan menjabat Menko, masak dia nggak tahu menahu. Jadi, pernyataan ini jelas sebagai bentuk defensif SBY," ujar Helmy.
Meski demikian, pihaknya mengaku sudah siap jika pembelian Sukhoi yang lalu diusut. Helmy memastikan tidak akan ada perubahan sikap terkait pernyataan SBY tersebut. "Memang aneh saja, kita bicara soal rencana pembelian Sukhoi sekarang, kok responnya malah kemana-mana," tegas Helmy.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah pada 29 Desember 2011 telah menandatangani kontrak pembelian 6 unit Sukhoi seri SU MK ke Pemerintah Federasi Rusia cq Rosoboronexport selaku produsen. Total harga pembelian senilai US$ 470 juta.
Selain itu, harga per unit pesawat juga belum jelas. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menjelaskan harga pesawat mengalami kenaikan akibat inflasi dari pembelian sebelumnya yang mencapai US$ 55 juta. Namun, juru bicara Kemhan Hartind Asrin justru menyebut harga pembelian hanya berada dalam kisaran US$ 54,8 juta.
Pembelian jet tempur ini menuai kontroversi karena adanya keterlibatan PT Trimarga Rekatama dalam kontrak ini sebagai agen dari Rosoboronexport. Sebab, Rosoboronexport sudah memiliki kantor perwakilan di Jakarta.
Perihal keterlibatan PT Trimarga Rekatama diketahui dari Pengumuman Lelang Mabes AU No: Peng/3/X/2011/Disadaau. Pengumuman tersebut menyebutkan dengan jelas sebagai berikut: kepada penyedia calon barang/jasa yang ditunjuk, yakni Rosoboronexport yang diageni PT Trimarga Rekatama agar segera mendaftar dan mengambil dokumen prakualifikasi.
Pengumuman tersebut tertanggal 21 Oktober 2011 yang ditandatangani Sekretaris I Panitia Pengadaan, Marsekal Pertama Achmad Zainuri. Pengumuman tersebut sempat diiklankan di Koran Tempo pada 24 Oktober 2011 dalam bahasa inggris, namun tidak ada menyebutkan nama PT Trimarga Rekatama.
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

newer posts newer posts homeMsg